Tekstur dalam Seni Rupa: Nyata, Semu, dan May

Tekstur adalah elemen penting dalam seni yang dapat mempengaruhi tampilan dan nuansa karya seni. Tekstur dapat dibuat dengan berbagai cara dan bahan, termasuk semen, bubuk bata merah, kayu, pasir, dan bubuk gergaji. Semua jawaban tersebut benar (pilihan d). Untuk membuat tekst lekat, biasanya unsur-unsur alam yang bertekstur dicampur dengan lem kayu (pilihan a). Pewarna makanan, cat tembok, dan minyak tanah juga dapat digunakan untuk menciptakan efek yang berbeda. Tekstur maya atau semu adalah tekstur yang terkesan bertekstur namun sebenarnya tidak (pilihan a). Tekstur semu dapat diciptakan melalui teknik menggambar batu hingga terkesan bergelombang atau menggambar pohon hingga terkesan berserat (pilihan d). Tekstur maya atau semu sering digunakan untuk membuat model gambar sebelum membuat yang asli, rancangan sebelum membuat tekstur nyata, dan juga dalam pembuatan gambar 3D (pilihan d). Dalam sejarah seni rupa Indonesia, beberapa seniman yang sering menggunakan tekstur adalah pelukis Affandi, A.D Pirous, dan Ahmad Sadali (pilihan d). Membuat tekstur dengan menggunakan cat yang tebal merupakan kebiasaan dalam membuat tekstur yang dilakukan oleh pelukis Affandi, A.D Pirous, dan Ahmad Sadali (pilihan d). Dengan memahami berbagai jenis tekstur dan cara pembuatannya, seniman dapat mengeksplorasi dan bereksperimen dalam karya mereka untuk menciptakan efek yang unik dan menarik.