Dampak Negatif Impor Sampah Terhadap Lingkungan Hidup

Impor sampah telah menjadi permasalahan yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Lembaga Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) telah melakukan investigasi yang mengungkapkan bahwa impor sampah kertas juga disertai dengan sampah plastik. Menurut Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, hasil investigasi menunjukkan bahwa persentase sampah plastik dalam impor sampah kertas mencapai 35%. Keberadaan sampah plastik dalam impor sampah ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Sebagian sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi rendah seringkali dibakar di permukiman masyarakat atau dibuang di bantaran sungai. Tindakan ini dapat mencemari udara, air, dan tanah di sekitar lokasi pengumpulan sampah. Untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan, diperlukan pengetatan persetujuan impor dari Kementerian Perdagangan. Selain itu, pengawasan intensif dari Bea Cukai juga sangat penting dalam mengatasi masalah impor sampah ini. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga perlu memperbaiki tata kelola impor sampah campuran guna menghindari dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan impor sampah dapat dikendalikan dengan baik dan lingkungan hidup dapat terjaga dengan baik pula.