Hati Dingin Ria **

** Ria, adik bungsu dari tiga kakak perempuannya, Gracia, Feni, dan Shani, selalu menjadi sumber keceriaan dalam keluarga mereka. Namun, hari ini, senyumnya sirna. Mereka berempat sedang berada di teater, menemani ketiga kakak Ria berlatih untuk pertunjukan sekolah. Ria, yang biasanya ceria dan penuh semangat, tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti es. "Ria! Kamu ngapain sih, jatohin HP aku!" teriak Gracia, wajahnya memerah menahan amarah. Ria hanya diam, matanya menatap lurus ke depan, tanpa sepatah kata pun. Feni dan Shani pun ikut menimpali, menyalahkan Ria atas kecerobohan yang dianggap mereka merugikan. Ria memang tidak sengaja menjatuhkan HP Gracia. Namun, amarah ketiga kakaknya membuatnya merasa terluka. Ia merasa tidak dihargai, seolah-olah dirinya hanya beban bagi mereka. Ria yang biasanya ceria dan penuh semangat, kini merasa hampa dan dingin. Ketiga kakaknya, yang biasanya begitu dekat dengan Ria, kini tampak asing di matanya. Ria merasa kesepian, terisolasi di tengah keramaian. Ia hanya ingin menghilang, menghilang dari dunia yang terasa begitu dingin dan tak adil. Saat itu, Ria menyadari bahwa terkadang, cinta dan kasih sayang bisa berubah menjadi amarah dan kekecewaan. Ia belajar bahwa bahkan orang-orang terdekat pun bisa melukai kita dengan kata-kata dan tindakan mereka. Namun, Ria juga belajar bahwa ia harus tetap kuat, bahwa ia harus belajar untuk memaafkan dan melupakan. Ia harus tetap menjadi dirinya sendiri, gadis kecil yang ceria dan penuh semangat, meskipun dunia terasa begitu dingin.