Masa Depan Pelayanan Kesehatan yang Lebih Terhubung dan Efisien: Peran Interoperabilitas dan Kecerdasan Buatan

Dalam era digital yang semakin maju, pelayanan kesehatan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Namun, dengan kemajuan teknologi dan data yang terus berkembang, ada optimisme tinggi bahwa pelayanan kesehatan akan menjadi lebih baik di masa depan. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua faktor utama yang akan membentuk masa depan pelayanan kesehatan yang lebih terhubung dan efisien: interoperabilitas dan kecerdasan buatan. Interoperabilitas, yang mengacu pada kemampuan sistem dan aplikasi untuk berkomunikasi dan berbagi data dengan lancar, telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan koordinasi perawatan dan hasil pasien. Dalam wawancara dengan David Lareau, CEO Medicomp Systems, ia menjelaskan bahwa integrasi dan penyelarasan terminologi medis yang beragam akan memainkan peran penting dalam menciptakan sistem layanan kesehatan yang lebih terhubung dan efisien. Dengan adanya interoperabilitas yang baik, pertukaran informasi antara penyedia layanan kesehatan akan menjadi lancar, memungkinkan koordinasi perawatan yang lebih baik dan hasil yang lebih baik bagi pasien. Selain itu, kecerdasan buatan (AI) juga diharapkan menjadi faktor penentu dalam masa depan pelayanan kesehatan. Dalam wawancara dengan Lauren Riplinger, Kepala Kebijakan Publik dan Pejabat Dampak AHIMA, ia menyatakan bahwa AI akan terus menjadi topik pembicaraan pada tahun 2024. Penggunaan AI dalam pelayanan kesehatan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi diagnosis, memprediksi risiko penyakit, dan mengoptimalkan pengelolaan data kesehatan. Namun, ada juga tantangan yang perlu diatasi terkait dengan privasi pasien, manajemen risiko, tanggung jawab, kekayaan intelektual, dan bias dalam penggunaan AI. Dalam rangka mencapai masa depan pelayanan kesehatan yang lebih baik, penting bagi organisasi dan pemangku kepentingan untuk memanfaatkan faktor penentu sosial dari data kesehatan (SDOH). Data SDOH mencakup faktor-faktor seperti lingkungan sosial, ekonomi, dan lingkungan fisik yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Dalam wawancara dengan Lauren Riplinger, ia menekankan pentingnya mengumpulkan, berbagi, dan menggunakan data SDOH dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan. Dengan memahami faktor-faktor sosial yang mempengaruhi kesehatan, organisasi dapat mengidentifikasi dan mengatasi disparitas kesehatan yang ada. Dalam kesimpulan, masa depan pelayanan kesehatan yang lebih terhubung dan efisien dapat dicapai melalui interoperabilitas yang baik dan penggunaan kecerdasan buatan. Dengan adanya pertukaran informasi yang lancar antara penyedia layanan kesehatan, koordinasi perawatan yang lebih baik dapat terwujud, sehingga meningkatkan hasil pasien. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai masa depan yang lebih baik, penting bagi organisasi untuk memanfaatkan data SDOH untuk mengidentifikasi dan mengatasi disparitas kesehatan yang ada. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membangun pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih terhubung untuk masa depan yang lebih baik.