Mahasiswa Tuntut Pemakzulan Jokowi: Mengapa? **

Aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menjadi sorotan publik. Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta turun ke jalan, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Ada lima dimensi utama yang menjadi dasar tuntutan pemakzulan Jokowi menurut para mahasiswa: 1. Korupsi dan Kolusi: Mahasiswa menilai Jokowi gagal dalam memberantas korupsi dan kolusi di pemerintahan. Mereka menuding adanya praktik korupsi yang merugikan rakyat, serta adanya kecenderungan kolusi antara pejabat dengan pengusaha. 2. Monopoli Sumber Daya Alam: Mahasiswa memprotes kebijakan Jokowi yang dianggap memicu monopoli sumber daya alam oleh segelintir pihak. Mereka menilai kebijakan tersebut merugikan rakyat dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat banyak. 3. Biaya Pendidikan dan Kesehatan yang Mahal: Mahasiswa juga menyoroti mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Mereka menilai kebijakan Jokowi tidak berpihak pada rakyat, khususnya kaum miskin, yang kesulitan mengakses pendidikan dan kesehatan berkualitas. 4. Kebebasan Sipil dan Keadilan Ekonomi: Mahasiswa menuding Jokowi telah membatasi kebebasan sipil dan tidak adil dalam mendistribusikan kekayaan negara. Mereka menilai kebijakan Jokowi tidak berpihak pada rakyat kecil dan hanya menguntungkan segelintir orang kaya. 5. Kekerasan Aparat dan Produk Hukum Bermasalah: Mahasiswa juga mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap demonstran dan menilai produk hukum yang dihasilkan oleh pemerintahan Jokowi tidak berpihak pada rakyat. Tuntutan pemakzulan Jokowi ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa kecewa dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Mereka menilai Jokowi telah gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Wawasan:** Aksi demonstrasi mahasiswa ini menjadi bukti bahwa suara rakyat, khususnya kaum muda, tidak bisa diabaikan. Mereka menuntut perubahan dan keadilan, dan pemerintah harus mendengarkan aspirasi mereka.