Interaksi Antara Nelayan Bugis dan Suku Aborigin di Australi

Pada pertengahan abad ke-17 hingga awal abad ke-20, nelayan Bugis sering melakukan perjalanan dari Makassar ke Australia. Rute perjalanan mereka meliputi Makassar-Saleier-Wetar-Kisar-Leti-Moa-Pelabuhan Darwin. Selama perjalanan ini, mereka tidak hanya mengumpulkan teripang, tetapi juga melakukan perdagangan dengan suku Aborigin yang tinggal di Australia. Nelayan Bugis membeli berbagai barang dagangan seperti kulit kura-kura, kayu besi, mutiara, dan kulit kerang dari suku Aborigin. Selain itu, mereka juga menyediakan kebutuhan suku Aborigin seperti makanan, tembakau, alkohol, baji, panah, dan pisau. Hubungan antara nelayan Bugis dan suku Aborigin sangat baik, sehingga beberapa suku Aborigin bahkan ikut serta dalam perjalanan nelayan Bugis dan singgah di Makassar. Beberapa suku Aborigin bahkan memilih menetap di Makassar. Bukti interaksi antara nelayan Bugis dan suku Aborigin dapat ditemukan dalam beberapa lukisan gua dan kulit kayu yang ada di Australia. Lukisan-lukisan ini menggambarkan momen-momen penting dalam interaksi antara kedua kelompok ini. Selain itu, beberapa ritual yang dilakukan oleh suku Aborigin juga menunjukkan pengaruh dari nelayan Bugis. Interaksi antara nelayan Bugis dan suku Aborigin di Australia merupakan contoh nyata dari hubungan perdagangan dan budaya yang terjalin antara dua kelompok ini. Melalui perdagangan dan pertukaran budaya, kedua kelompok ini saling mempengaruhi dan memperkaya kehidupan satu sama lain.