Perbedaan antara Perilaku Insting dan Perilaku yang Dipelajari

Perilaku manusia dan hewan dapat dibagi menjadi dua kategori utama: perilaku insting dan perilaku yang dipelajari. Perilaku insting adalah perilaku yang dilakukan secara alami dan tidak memerlukan pembelajaran atau pengalaman sebelumnya. Sebagai contoh, seekor anak sapi yang baru lahir secara insting akan berusaha bangkit dan mencari puting ibunya. Perilaku insting sering melibatkan respons motorik sederhana terhadap kondisi tertentu, seperti refleks berkedip saat ada udara yang ditiupkan ke mata kita. Namun, tidak semua perilaku insting begitu sederhana. Beberapa perilaku insting lebih kompleks dan melibatkan upaya untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, anak sapi yang mencari puting ibunya tidak hanya melakukan refleks sederhana, tetapi juga melakukan upaya aktif untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun perilaku ini mungkin terlihat seperti perilaku yang dipelajari, kita masih menganggapnya sebagai perilaku insting karena tidak melibatkan pembelajaran atau pengalaman sebelumnya. Perilaku insting dapat bervariasi dari yang sederhana hingga yang relatif kompleks. Pada ujung kompleksitas yang lebih tinggi, kita dapat berbicara tentang "insting untuk bertahan hidup" yang membawa makhluk hidup melalui berbagai tantangan sejauh yang mereka bisa. Insting untuk bertahan hidup tidak memiliki respons motorik tunggal, tetapi dapat tercermin dalam tindakan seperti berlari dengan cepat atau berdiri diam, membuat suara keras atau tetap diam, tergantung pada situasi yang dihadapi. Respons ini biasanya dimediasi di otak oleh zat neurotransmitter seperti norepinefrin, yang berperan dalam respons "berkelahi atau melarikan diri". Dalam kesimpulan, perbedaan antara perilaku insting dan perilaku yang dipelajari terletak pada asal-usulnya. Perilaku insting adalah perilaku yang dilakukan secara alami dan tidak memerlukan pembelajaran atau pengalaman sebelumnya, sementara perilaku yang dipelajari melibatkan pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Meskipun ada beberapa perilaku insting yang kompleks, kita masih menganggapnya sebagai perilaku insting karena tidak melibatkan pembelajaran atau pengalaman sebelumnya.