Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Working Capital Turnover, dan Return on Asset terhadap Financial Distress

Dalam penelitian ini, kami akan menganalisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, working capital turnover, dan return on asset terhadap financial distress. Data yang digunakan dalam penelitian ini telah diolah menggunakan SPSS, dan hasilnya menunjukkan nilai signifikansi untuk masing-masing variabel. Pertama, kita akan melihat pengaruh current ratio terhadap financial distress. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi current ratio adalah 0,060. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Current ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aset lancar. Semakin tinggi current ratio, semakin baik kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan menghindari financial distress. Selanjutnya, kita akan melihat pengaruh debt to equity ratio terhadap financial distress. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi debt to equity ratio adalah 0,184. Hal ini menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Debt to equity ratio adalah rasio yang mengukur proporsi modal yang dibiayai oleh hutang dan modal sendiri. Meskipun tidak signifikan, perusahaan masih perlu memperhatikan debt to equity ratio untuk menghindari risiko financial distress. Kemudian, kita akan melihat pengaruh working capital turnover terhadap financial distress. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi working capital turnover adalah 0,748. Hal ini menunjukkan bahwa working capital turnover tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Working capital turnover adalah rasio yang mengukur efisiensi penggunaan modal kerja perusahaan. Meskipun tidak signifikan, perusahaan masih perlu memperhatikan working capital turnover untuk memastikan penggunaan modal kerja yang efisien. Terakhir, kita akan melihat pengaruh return on asset terhadap financial distress. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi return on asset adalah 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa return on asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress. Return on asset adalah rasio yang mengukur efisiensi penggunaan aset perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi return on asset, semakin baik kemampuan perusahaan untuk menghindari financial distress. Dalam kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa current ratio dan return on asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress, sementara debt to equity ratio dan working capital turnover tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Perusahaan perlu memperhatikan current ratio dan return on asset untuk menghindari risiko financial distress dan memastikan kesehatan keuangan perusahaan.