Perkembangan Bahasa Reseptif dan Bahasa Ekspresif pada Anak Usia Dini

Pada artikel ini, kita akan membahas perkembangan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak usia dini. Bahasa reseptif adalah kemampuan anak untuk memahami dan memproses bahasa yang mereka dengar, sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan anak untuk mengungkapkan diri melalui bahasa. Perkembangan bahasa reseptif dimulai sejak bayi lahir. Pada usia 6 bulan, bayi mulai merespons suara dan intonasi yang mereka dengar. Mereka dapat membedakan suara-suara yang berbeda dan mulai mengenali kata-kata sederhana seperti "mama" dan "papa". Pada usia 1 tahun, anak-anak mulai memahami perintah sederhana seperti "ambil mainanmu" atau "berikan tanganmu". Mereka juga mulai mengenali objek dan kata-kata yang sering mereka dengar sehari-hari. Selanjutnya, pada usia 2 tahun, anak-anak mulai memahami kalimat yang lebih kompleks dan dapat mengikuti instruksi yang lebih rumit. Mereka juga mulai mengenali hubungan antara kata-kata dan objek atau tindakan yang mereka lihat. Pada usia 3 tahun, anak-anak dapat memahami cerita pendek dan mengikuti instruksi yang lebih kompleks. Mereka juga mulai menggunakan kata-kata untuk menggambarkan objek, orang, atau peristiwa di sekitar mereka. Sementara itu, perkembangan bahasa ekspresif pada anak usia dini dimulai dengan kemampuan mereka untuk mengeluarkan suara dan menghasilkan bunyi. Pada usia 6 bulan, bayi mulai mengeluarkan suara seperti "ma" atau "ba". Pada usia 1 tahun, anak-anak mulai menggunakan kata-kata sederhana seperti "mama" atau "papa" untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan mereka. Pada usia 2 tahun, anak-anak mulai menggunakan kalimat sederhana dan menggabungkan kata-kata untuk membentuk frasa yang lebih kompleks. Pada usia 3 tahun, anak-anak mulai menggunakan kalimat yang lebih panjang dan kompleks untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka. Perkembangan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak usia dini sangat penting untuk kemampuan komunikasi mereka. Bahasa reseptif memungkinkan mereka untuk memahami instruksi, mengikuti cerita, dan berinteraksi dengan orang lain. Sementara itu, bahasa ekspresif memungkinkan mereka untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kebutuhan mereka kepada orang lain. Dalam mengembangkan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak usia dini, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan lingkungan yang kaya akan bahasa. Membacakan buku, bernyanyi, dan berbicara dengan anak secara aktif dapat membantu memperkaya kosakata mereka dan memperkuat kemampuan bahasa mereka. Selain itu, memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dan mengungkapkan diri juga penting dalam mengembangkan bahasa ekspresif mereka. Dalam kesimpulan, perkembangan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif pada anak usia dini sangat penting untuk kemampuan komunikasi mereka. Bahasa reseptif memungkinkan mereka untuk memahami bahasa yang mereka dengar, sedangkan bahasa ekspresif memungkinkan mereka untuk mengungkapkan diri melalui bahasa. Dalam mengembangkan kedua aspek ini, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memberikan lingkungan yang kaya akan bahasa dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara dan mengungkapkan diri.