Valentine yang Tak Terduga **

Erin menggigit bibirnya gugup. Hari Valentine sudah tiba, dan seperti biasa, ia merasa canggung. Ia menatap Lia, sahabatnya sejak kecil, yang duduk di bangku seberang. Lia tampak tenang, sibuk mencoret-coret buku catatannya. "Lia, kamu mau ngapain hari ini?" tanya Erin, memecah keheningan. Lia mengangkat kepala, matanya berbinar. "Aku mau ke toko buku, beli novel baru. Kamu mau ikut?" Erin mengangguk, lega karena Lia tidak menanyakan tentang rencana Valentine-nya. Ia sendiri tidak punya rencana khusus. Ia tidak punya pacar, dan tidak ingin membuat Lia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan tentang status hubungannya. Saat mereka berjalan pulang bersama, Erin melihat Lia berhenti di depan toko bunga. Lia tampak ragu-ragu, lalu masuk ke toko. Beberapa saat kemudian, ia keluar dengan sebuket bunga mawar merah. "Ini untukmu, Erin," kata Lia, tersenyum. "Aku tahu kamu suka bunga mawar." Erin tercengang. Ia tidak pernah mendapatkan bunga dari siapa pun, apalagi dari Lia. "Lia, ini... ini indah sekali," katanya, terharu. "Aku tahu kamu tidak punya rencana khusus hari ini, jadi aku ingin membuatmu bahagia," jawab Lia, pipinya memerah. Erin menatap Lia, jantungnya berdebar kencang. Ia menyadari bahwa ia telah salah mengartikan perasaan Lia selama ini. Lia bukan hanya sahabatnya, tapi lebih dari itu. "Lia, aku..." Erin terbata-bata, tidak tahu harus berkata apa. Lia tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, Erin. Aku mengerti." Erin merasa ada sesuatu yang berubah di antara mereka. Valentine yang canggung itu telah menjadi hari yang tak terduga, penuh dengan kejutan dan perasaan baru. Ia tahu, hubungan mereka akan berbeda dari sebelumnya. Wawasan:** Valentine tidak selalu tentang pasangan romantis. Kadang, ia bisa menjadi momen spesial untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam kepada sahabat, dan membuka lembaran baru dalam hubungan yang lebih dalam.