Mengapa Si Jampang Menginginkan Anaknya Masuk Pesantren?

Si Jampang, seorang perampok terkenal, memiliki keinginan yang tidak biasa untuk anaknya. Meskipun hidupnya penuh dengan tindakan buruk, ia ingin anaknya menjadi seorang ahli agama. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memasukkan anaknya ke pesantren. Namun, anak Si Jampang memiliki syarat yang harus dipenuhi oleh ayahnya - menghentikan tindakan buruknya. Anak Si Jampang mengungkapkan keheranannya tentang bagaimana anaknya bisa belajar agama di pesantren sementara ayahnya terlibat dalam kegiatan kriminal. Ia khawatir tentang apa yang akan dikatakan orang lain tentang situasi ini. Namun, Si Jampang hanya tertawa mendengar ucapan anaknya. Pada suatu hari, ia mengunjungi sahabat lamanya, Sarba, tanpa menyadari bahwa Sarba telah meninggal dunia. Ia bertemu dengan Mayangsari, istri mendiang Sarba, yang menceritakan tentang perjalanan mereka ke Gunung Kepuh Batu. Mereka berdoa di tempat itu dan memohon agar dikaruniai seorang anak. Sarba berjanji akan menyumbangkan dua ekor kerbau jika doanya dikabulkan. Akhirnya, doa mereka dikabulkan dan Mayangsari hamil serta melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdih. Namun, Sarba meninggal dunia ketika Abdih beranjak remaja. Orang-orang berpendapat bahwa Sarba meninggal karena ia lupa akan janjinya. Dalam konteks ini, keinginan Si Jampang untuk memasukkan anaknya ke pesantren menjadi lebih jelas. Ia ingin anaknya memiliki pendidikan agama yang baik dan menghindari jejak kehidupan kriminal yang ia jalani. Meskipun Si Jampang terlibat dalam tindakan buruk, ia ingin memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anaknya. Ia menyadari bahwa anaknya memiliki potensi untuk menjadi seorang ahli agama yang baik. Dalam kesimpulannya, meskipun Si Jampang dikenal sebagai perampok, ia memiliki keinginan yang kuat untuk anaknya. Ia ingin anaknya masuk pesantren agar dapat belajar agama dan menghindari jejak kehidupan kriminal yang ia jalani. Meskipun situasinya tidak biasa, keinginan Si Jampang menunjukkan bahwa ia peduli dengan masa depan anaknya dan ingin memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mereka.