Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Cagar Alam Ndeta Kelikima Tahun 1987-2017

Cagar Alam Ndeta Kelikima adalah salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun, dalam 30 tahun terakhir, terjadi perubahan yang signifikan dalam tutupan lahan di kawasan ini. Analisis menggunakan data citra penginderaan jauh menunjukkan adanya penurunan luas tutupan hutan padat/primer dan peningkatan luas tutupan hutan jarang/sekunder, semak belukar, dan savana. Perubahan tutupan lahan ini dapat disebabkan oleh faktor alam dan kegiatan manusia. Faktor alam yang sering terjadi adalah bencana longsor dan kebakaran, terutama di musim kemarau panjang. Faktor manusia, di sisi lain, termasuk alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman penduduk. Aktivitas manusia seperti penebangan hutan untuk areal permukiman dan pertanian menjadi penyebab utama perubahan tutupan lahan di Cagar Alam Ndeta Kelikima. Hal ini mengakibatkan perubahan vegetasi dari kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan. Proses ini dikenal sebagai suksesi sekunder, yang terjadi ketika habitat awal mengalami perubahan karena faktor biotik. Dalam analisis tutupan lahan multi-temporal menggunakan citra Landsat, terlihat bahwa perubahan tutupan lahan terjadi secara signifikan sejak tahun 1997 hingga tahun 2017. Penurunan luas tutupan hutan padat/primer menjadi perhatian utama, karena hal ini dapat mengancam keberlanjutan ekosistem dan keanekaragaman hayati di kawasan ini. Perubahan tutupan lahan di Cagar Alam Ndeta Kelikima merupakan isu yang penting dan perlu mendapatkan perhatian serius. Upaya konservasi dan pengelolaan yang berkelanjutan harus dilakukan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang ada.