Tomat yang Terintimidasi **

** Si Tomat kecil, bulat dan merah merona, selalu merasa gugup di antara para wortel. Wortel-wortel itu tinggi dan ramping, dengan warna jingga yang mencolok. Mereka selalu berbisik dan tertawa, membuat Tomat merasa kecil dan tidak penting. "Lihatlah si Tomat kecil itu," bisik Wortel Tua, "Dia begitu bulat dan merah, seperti bola api!" Tomat semakin meringkuk di balik daun-daun selada. Dia merasa tidak pantas berada di sana, di antara para wortel yang anggun. Suatu hari, Tomat mendengar Wortel Muda berteriak, "Hei, Tomat! Kamu terlalu kecil untuk berada di sini! Pergi saja!" Tomat terdiam, air matanya menetes. Dia merasa sangat terluka. Tiba-tiba, suara lembut terdengar. "Jangan dengarkan mereka, Tomat," kata Bunga Matahari yang tinggi dan ramah. "Kamu cantik dan istimewa dengan caramu sendiri. Jangan biarkan mereka membuatmu merasa kecil." Tomat tertegun. Untuk pertama kalinya, dia merasa diterima. Dia menyadari bahwa dia tidak perlu menjadi seperti wortel untuk merasa berharga. Sejak hari itu, Tomat tetap tegak, menunjukkan warna merahnya yang cerah dengan bangga. Dia belajar bahwa kecantikan dan nilai tidak ditentukan oleh bentuk atau ukuran, tetapi oleh hati yang baik dan semangat yang kuat.