Mengatasi Ketakutan Saya dalam Pengenalan Kampus: Kisah Say

Pendahuluan: Saat saya memulai program sarjana di FAKULTAS MIPA UNIGA, saya menghadapi beberapa tantangan yang membuat saya merasa takut dan tidak percaya diri. Dalam artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya dan menunjukkan bagaimana saya mengatasi ketakutan saya untuk berhasil menghadiri pengenalan kampus.

Bagian 1: Mengatasi Ketakutan Saya

Ketika saya memulai program sarjana di FAKULTAS MIPA UNIGA, saya merasa takut dan tidak percaya diri. Saya takut bertanya kepada pembimbing atau kakak tingkat yang lebih senior di kelas, dan saya takut beradaptasi dengan lingkungan baru atau berinteraksi dengan kakak tingkat di kelas. Saya juga kesulitan menemukan ruang kelas untuk kuliah dan memahami materi atau kalimat baru yang disampaikan oleh dosen selama kuliah.

Bagian 2: Mengambil Langkah

Untuk mengatasi ketakutan saya, saya memulai dengan mencari sumber daya dan dukungan di kampus. Saya bergabung dengan kelompok belajar dan mencari mentor yang dapat membantu saya memahami materi dan menjawab pertanyaan saya. Saya juga mencari bantuan dari staf kampus dan menghadiri sesi orientasi kembali untuk mempelajari lebih lanjut tentang kampus dan program sarjana saya.

Bagian 3: Menemukan Suara Saya

Saat saya menjadi lebih percaya diri dalam kampus, saya mulai menemukan suara saya dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan acara kampus. Saya juga mulai berpartisipasi dalam diskusi kelas dan bertanya kepada dosen dan kakak tingkat. Saya menemukan bahwa ketika saya menjadi lebih terbuka dan berpartisipasi, saya bisa mempelajari lebih banyak dan mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan teman sebaya dan fakultas.

Bagian 4: Mencari Bantuan

Saat saya menghadiri pengenalan kampus, saya menyadari bahwa saya tidak sendirian dalam perjuanganku. Banyak orang lain juga menghadapi tantangan dan ketakutan mereka sendiri. Saya mencari bantuan dari mentor dan staf kampus untuk membantu saya menavigasi pengenalan kampus dan memberikan dukungan dan panduan yang saya butuhkan.

Kesimpulan: Menghadiri pengenalan kampus bisa menjadi pengalaman yang menakutkan dan menakutkan, tetapi dengan mengambil langkah dan mencari bantuan, saya bisa mengatasi ketakutan saya dan menemukan suara saya di kampus. Saya belajar bahwa menjadi lebih terbuka dan berpartisipasi adalah kunci untuk berhasil menghadiri pengenalan kampus dan memaksimalkan pengalaman saya di FAKULTAS MIPA UNIGA.