Kisah Ibu Nabi Musa dalam Alkitab dan Al-Qur'an
4 (242 suara) Kisah Ibu Nabi Musa dalam Alkitab
Mengawali pembahasan kita, mari kita jelajahi kisah Ibu Nabi Musa menurut Alkitab. Dalam kitab Exodus, ibu Nabi Musa dikenal sebagai Jochebed, seorang wanita dari suku Lewi. Kisahnya dimulai ketika Firaun Mesir mengeluarkan dekrit untuk membunuh semua bayi laki-laki Ibrani baru lahir. Jochebed, yang baru saja melahirkan Musa, memutuskan untuk menyelamatkan bayinya dengan cara yang sangat berani dan cerdik.
Jochebed membuat keranjang dari bulrushes dan menaruh Musa di dalamnya, lalu meletakkannya di tepi Sungai Nil. Adik Musa, Miriam, diperintahkan untuk mengawasi dari kejauhan. Ketika putri Firaun menemukan keranjang tersebut, Jochebed berhasil meyakinkan putri Firaun untuk membiarkan dia merawat bayi tersebut, sehingga Musa tumbuh dalam lingkungan kerajaan Mesir, tetapi tetap mempertahankan identitas dan warisan Ibraninya.
Peran Ibu Nabi Musa dalam Alkitab
Peran Jochebed dalam Alkitab tidak hanya sebagai ibu Nabi Musa, tetapi juga sebagai seorang wanita yang berani dan cerdik. Dia menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam menghadapi ancaman Firaun dan cerdik dalam menyelamatkan bayinya. Dia juga memainkan peran penting dalam mendidik Musa tentang warisan dan identitasnya sebagai orang Ibrani, yang nantinya akan mempengaruhi misi dan panggilannya sebagai pemimpin dan nabi.
Kisah Ibu Nabi Musa dalam Al-Qur'an
Beranjak dari Alkitab, kisah Ibu Nabi Musa dalam Al-Qur'an juga sangat menarik untuk dibahas. Dalam Al-Qur'an, ibu Nabi Musa tidak disebutkan namanya, tetapi kisahnya diceritakan dalam Surah Al-Qasas. Seperti dalam Alkitab, dia juga berusaha menyelamatkan Musa dari dekrit Firaun. Namun, dalam Al-Qur'an, dia menerima wahyu langsung dari Allah untuk meletakkan Musa di dalam peti dan melemparkannya ke sungai jika dia merasa takut akan keselamatan bayinya.
Dia diberi jaminan oleh Allah bahwa Musa akan dikembalikan kepadanya dan akan menjadi salah satu rasul-Nya. Dan seperti yang dijanjikan, Musa ditemukan oleh istri Firaun dan dikembalikan kepada ibunya untuk dirawat sampai dia cukup dewasa untuk tinggal di istana Firaun.
Peran Ibu Nabi Musa dalam Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an, ibu Nabi Musa digambarkan sebagai wanita yang sangat beriman dan patuh kepada Allah. Dia menunjukkan kepercayaan dan keteguhan hati yang luar biasa dalam mengikuti perintah Allah, meskipun itu berarti harus melepaskan bayinya. Dia juga memainkan peran penting dalam mendidik Musa tentang agama dan nilai-nilai moral, yang nantinya akan membentuk karakter dan misi Musa sebagai nabi.
Mengakhiri pembahasan kita, baik Alkitab dan Al-Qur'an memberikan gambaran yang kuat tentang ibu Nabi Musa sebagai seorang wanita yang berani, cerdik, dan beriman. Meskipun konteks dan detail ceritanya mungkin berbeda, keduanya menekankan peran pentingnya dalam menyelamatkan dan mendidik Musa, yang nantinya akan menjadi salah satu nabi dan pemimpin paling penting dalam sejarah.
