Menjelajahi Dinamika Permintaan dan Penawaran Telur di Desa Makmur **

Di Desa Makmur, telur merupakan kebutuhan pokok yang penting. Setiap hari, warga desa mengonsumsi telur sebagai sumber protein yang mudah didapat. Harga telur di pasar desa biasanya stabil di Rp2.000 per butir. Namun, pada bulan April, terjadi perubahan yang menarik dalam dinamika pasar telur. Sebelum Peningkatan Permintaan: Pada kondisi normal, jumlah permintaan dan penawaran telur di Desa Makmur menunjukkan hubungan yang seimbang. Ketika harga telur Rp1.500 per butir, permintaan mencapai 18.000 butir, sementara penawaran hanya 10.000 butir. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan permintaan sebesar 8.000 butir. Seiring dengan kenaikan harga, permintaan telur menurun, sementara penawaran meningkat. Pada harga Rp2.000 per butir, permintaan mencapai 15.000 butir, dan penawaran juga mencapai 15.000 butir. Pada titik ini, terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Setelah Peningkatan Permintaan: Pada bulan April, banyaknya acara keluarga di Desa Makmur meningkatkan permintaan telur secara signifikan. Hal ini menyebabkan perubahan dalam jumlah permintaan dan penawaran telur. Ketika harga telur Rp1.500 per butir, permintaan melonjak menjadi 20.000 butir, sementara penawaran hanya 8.000 butir. Ini menunjukkan adanya kelebihan permintaan yang lebih besar, yaitu 12.000 butir. Keseimbangan Harga Sebelum Peningkatan Permintaan: a. Kurva Permintaan dan Penawaran: Kurva permintaan menunjukkan hubungan negatif antara harga dan jumlah permintaan. Semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah permintaan. Kurva penawaran menunjukkan hubungan positif antara harga dan jumlah penawaran. Semakin tinggi harga, semakin tinggi jumlah penawaran. b. Harga Keseimbangan: Harga keseimbangan adalah harga di mana jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. Dalam kasus Desa Makmur, harga keseimbangan sebelum peningkatan permintaan adalah Rp2.000 per butir. c. Jumlah Telur yang Diminta dan Ditawarkan: Pada harga keseimbangan Rp2.000 per butir, jumlah telur yang diminta dan ditawarkan adalah 15.000 butir. Kesimpulan:** Perubahan permintaan telur di Desa Makmur menunjukkan bagaimana dinamika pasar dapat berubah dengan cepat. Peningkatan permintaan menyebabkan perubahan dalam harga keseimbangan dan jumlah telur yang diminta dan ditawarkan. Memahami dinamika permintaan dan penawaran sangat penting bagi para pelaku pasar, seperti peternak ayam dan pedagang telur, untuk dapat menyesuaikan strategi mereka dan memenuhi kebutuhan pasar.