Kantin Sekolah: Surga Rasa atau Neraka Kantong? **

1. Abstraksi: Siapa yang tak kenal kantin sekolah? Tempat bertemunya para siswa untuk mengisi perut dan bercanda ria. Namun, di balik keramaiannya, terkadang tersembunyi cerita pahit tentang harga makanan yang tak ramah di kantong. 2. Orientasi: Sejak SD, aku sudah merasakan pahitnya kenyataan ini. Kantin sekolahku terkenal dengan menu yang beragam, tapi harganya selangit. Sebatas nasi goreng saja, bisa dibanderol Rp. 10.000, belum lagi minumannya. 3. Krisis: Suatu hari, aku dan teman-teman berencana untuk makan siang di kantin. Kami bersemangat karena menu hari itu adalah ayam goreng. Namun, saat kami melihat daftar harga, semangat kami langsung menciut. Harga ayam gorengnya Rp. 15.000! Kami pun terpaksa mengurungkan niat dan memilih makan nasi bungkus dari rumah. 4. Reaksi: Kejadian itu membuatku bertanya-tanya, mengapa harga makanan di kantin sekolah bisa semahal itu? Apakah memang kualitasnya yang luar biasa? Atau hanya karena kantin sekolah adalah satu-satunya pilihan bagi siswa? 5. Koda:** Aku berharap, ke depannya, pihak sekolah bisa lebih memperhatikan harga makanan di kantin. Bukan hanya soal rasa, tapi juga soal keterjangkauan bagi para siswa. Kantin sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan, bukan tempat yang membuat siswa harus menahan lapar atau merogoh kocek lebih dalam.