Konsep Hukum Ideal dalam Gerakan Studi Hukum Kritis (GSHK)

Gerakan Studi Hukum Kritis (GSHK) merupakan kelanjutan dari aliran hukum realis Amerika yang muncul pada tahun 1970-an. Gerakan ini menganggap pemikiran hukum liberal positivis sebagai kegagalan dalam memahami hukum. Menurut pandangan para pelopor gerakan ini seperti Roberto Unger, Duncan Kennedy, Karl Klare, Peter Gabel, Mark Tushnet, Kelman, David Trubeck, dan Horowitz, pendekatan liberal positivis terbatas karena hanya berfokus pada penyerasian hukum berdasarkan aturan-aturan yang sudah ada terhadap kasus hukum yang ada. Berdasarkan pandangan GSHK, konsep hukum ideal tidak hanya sebatas penyerasian hukum berdasarkan aturan-aturan yang sudah ada. GSHK menganggap bahwa hukum ideal harus mempertimbangkan konteks sosial, politik, dan ekonomi dalam memahami hukum. Hukum ideal menurut GSHK harus bersifat kritis dan mengkritik ketidakadilan sosial yang ada dalam sistem hukum. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa GSHK menganggap bahwa hukum ideal harus memperhatikan aspek keadilan sosial dan memperjuangkan perubahan sosial melalui hukum. Hukum ideal menurut GSHK tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga harus berperan dalam memperjuangkan keadilan sosial dan mengatasi ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini, GSHK menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam memahami hukum, yang mempertimbangkan aspek sosial, politik, dan ekonomi dalam memahami hukum. Hukum ideal menurut GSHK harus bersifat dinamis dan adaptif terhadap perubahan sosial dan politik dalam masyarakat. Secara keseluruhan, konsep hukum ideal berdasarkan pandangan GSHK menekankan pentingnya pendekatan kritis terhadap hukum dan peran hukum dalam memperjuangkan keadilan sosial. Hukum ideal menurut GSHK tidak hanya sebatas penyerasian hukum berdasarkan aturan-aturan yang sudah ada, tetapi juga harus memperhatikan konteks sosial, politik, dan ekonomi dalam memahami hukum.