Pertempuran Pemberontak Khalid bin Walid vs Umayyah Part 6: Negosiasi Damai yang Ditolak

Setelah kemenangan Khalid bin Walid dalam pertempuran melawan pasukan Umayyah di Palestina, pemberontak tersebut mundur ke daerah Siprus untuk mengumpulkan kekuatan dan merencanakan strategi selanjutnya. Namun, perdamaian yang tercapai antara Umayyah dan Byzantium membuat situasi semakin rumit bagi pemberontak.

Meskipun perdamaian telah dicapai, Khalid bin Walid tidak puas dengan hasil tersebut. Ia merasa bahwa pemberontak harus terus melawan Umayyah dan merebut kembali Palestina yang telah mereka kuasai sebelumnya. Dengan semangat yang tinggi, Khalid bin Walid memimpin serangan balasan dengan pasukan yang telah ia kumpulkan, yang berjumlah sekitar 12.000 orang.

Serangan balasan Khalid bin Walid terjadi di pesisir Palestina, di mana pasukan Umayyah yang berjumlah sekitar 25.000 orang berada. Meskipun jumlah pasukan Khalid bin Walid lebih sedikit, keberanian dan strategi yang brilian membuat mereka berhasil memenangkan pertempuran tersebut. Pasukan Umayyah terpaksa mundur dan Khalid bin Walid kembali menguasai wilayah Palestina.

Namun, setelah memenangkan pertempuran tersebut, Khalid bin Walid menyadari bahwa perang terus berlanjut akan mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang lebih besar. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mencoba menegosiasikan perdamaian dengan Umayyah. Khalid bin Walid berharap bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan damai yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Namun, upaya negosiasi damai Khalid bin Walid ditolak dengan tegas oleh Umayyah. Mereka tidak ingin mengakui pemberontak sebagai kekuatan yang sah dan tetap berpegang pada kekuasaan mereka atas Palestina. Keputusan ini membuat Khalid bin Walid semakin bertekad untuk melanjutkan perjuangannya dan merebut kembali Palestina.

Dalam partikel ini, kita melihat bagaimana Khalid bin Walid mencoba mencapai perdamaian dengan Umayyah setelah memenangkan pertempuran di Palestina. Namun, penolakan tegas dari Umayyah membuat situasi semakin rumit dan memperkuat tekad Khalid bin Walid untuk terus melawan. Bagaimana perjuangan ini akan berlanjut? Apakah Khalid bin Walid akan berhasil merebut kembali Palestina? Semua pertanyaan ini akan terjawab dalam partikel selanjutnya.