Mengapa Konsumen Berperilaku Sesuai Hukum Permintaan: Pendekatan Fungsi Kegunaan **

Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang meningkat, ceteris paribus, jumlah barang yang diminta konsumen akan menurun. Sebaliknya, jika harga suatu barang menurun, ceteris paribus, jumlah barang yang diminta konsumen akan meningkat. Untuk memahami perilaku konsumen ini, kita dapat menggunakan pendekatan fungsi kegunaan, khususnya teori kegunaan kardinal. Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi penting: 1. Rasionalitas: Konsumen diasumsikan bersikap rasional dan berusaha memaksimalkan kegunaan mereka melalui pendapatan yang mereka miliki. Artinya, konsumen akan memilih kombinasi barang dan jasa yang memberikan kepuasan tertinggi dengan sumber daya yang terbatas. 2. Kegunaan Kardinal: Teori kegunaan kardinal mengasumsikan bahwa kegunaan dari setiap komoditi dapat diukur secara numerik. Kegunaan diukur dengan menggunakan uang sebagai alat ukur utama. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai uang yang konsumen rela keluarkan untuk suatu barang, semakin tinggi kegunaan yang mereka peroleh dari barang tersebut. 3. Kegunaan Marginal Uang yang Konstan: Asumsi ini menyatakan bahwa kegunaan marginal dari setiap unit uang tambahan yang diperoleh konsumen adalah konstan. Artinya, setiap tambahan uang yang diperoleh akan memberikan kepuasan yang sama, terlepas dari jumlah uang yang sudah dimiliki sebelumnya. 4. Kegunaan Marginal yang Menurun: Asumsi ini menyatakan bahwa kegunaan marginal dari setiap unit tambahan suatu komoditi akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah komoditi yang dikonsumsi. Artinya, kepuasan tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi satu unit tambahan suatu komoditi akan semakin kecil seiring dengan meningkatnya jumlah komoditi yang sudah dikonsumsi. Bagaimana Asumsi-Asumsi Ini Menjelaskan Hukum Permintaan? Asumsi-asumsi di atas menjelaskan mengapa konsumen berperilaku sesuai dengan hukum permintaan. Ketika harga suatu barang meningkat, konsumen akan merasakan penurunan kegunaan marginal dari barang tersebut. Hal ini karena mereka harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan jumlah barang yang sama. Untuk memaksimalkan kegunaan mereka, konsumen akan mengurangi jumlah barang yang diminta, sehingga mereka dapat mengalokasikan uang mereka untuk membeli barang lain yang memberikan kegunaan marginal yang lebih tinggi. Contoh: Misalnya, Anda sangat menyukai pizza. Anda rela mengeluarkan Rp 50.000 untuk membeli satu pizza. Namun, jika harga pizza naik menjadi Rp 75.000, Anda mungkin akan mengurangi jumlah pizza yang Anda beli. Hal ini karena kegunaan marginal dari pizza kedua, ketiga, dan seterusnya akan menurun seiring dengan meningkatnya harga. Anda mungkin akan memilih untuk membeli makanan lain yang memberikan kegunaan marginal yang lebih tinggi dengan uang yang sama. Kesimpulan:** Pendekatan fungsi kegunaan, khususnya teori kegunaan kardinal, memberikan penjelasan yang logis tentang perilaku konsumen sesuai dengan hukum permintaan. Asumsi-asumsi yang mendasari teori ini, seperti rasionalitas, kegunaan kardinal, kegunaan marginal uang yang konstan, dan kegunaan marginal yang menurun, membantu kita memahami mengapa konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang diminta ketika harga meningkat dan sebaliknya.