Rumahku, Surgaku **

** Senja mulai merangkak, menyapa langit dengan warna jingga lembut. Di teras rumah, aroma kopi hangat bercampur dengan suara tawa anak-anak yang sedang bermain petak umpet. Ibu, dengan senyum hangat, menyeduh teh untuk ayah yang baru pulang kerja. Suasana sederhana, namun penuh makna. Di sinilah, di rumah kecil ini, aku merasakan arti keluarga yang sesungguhnya. Keluarga bagaikan pohon rindang yang menaungi kita dari teriknya matahari dan hujan badai. Ayah, bagaikan akar yang kuat, menopang tegak pohon keluarga. Ibu, bagaikan batang pohon yang kokoh, memberikan kasih sayang dan perlindungan. Kakak dan adik, bagaikan daun-daun yang menghiasi pohon, membawa keceriaan dan warna dalam hidup. Di rumah, aku belajar tentang arti berbagi, saling menghargai, dan bertanggung jawab. Aku belajar untuk mencintai dan dicintai. Aku belajar untuk berjuang bersama dan saling mendukung. Di rumah, aku menemukan tempat ternyaman untuk bercerita, berkeluh kesah, dan berbagi mimpi. Saat aku menghadapi kesulitan, keluarga selalu ada di sisiku. Mereka memberikan semangat, dukungan, dan kekuatan untuk bangkit kembali. Mereka mengajarkan aku untuk tidak mudah menyerah dan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya. Mereka adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan. Mereka adalah sumber kekuatan dan inspirasi dalam hidup. Di rumah, aku menemukan makna hidup yang sesungguhnya. Di rumah, aku menemukan surga dunia.