Putri Ria dan Rahasia Hilangnya Ingatan **
Putri Ria, putri kerajaan cahaya, terbaring lemah di ranjangnya. Luka-luka yang dideritanya saat diculik oleh Ratu Chika dari kerajaan bawah tanah masih terasa perih. Air mata mengalir deras dari matanya, memanggil nama Ratu Shani, kakak tercintanya. Ratu Shani, yang tak henti-hentinya merasa bersalah karena tak mampu melindungi adiknya, terduduk di samping ranjang, tangannya menggenggam erat tangan Ria. Nenek Ratu Shani dan Ratu Celine, yang ikut merasakan kesedihan mendalam, berusaha menenangkan Ratu Shani. Pangeran Rafel, adik Ratu Gracia dari kerajaan kegelapan, juga hadir di sana, matanya tertuju pada wajah pucat Ria. Ia tahu bahwa Ratu Chika lah yang telah mencuri jimat kalung Ria, dan ia bertekad untuk membantu membebaskan Ria dari cengkeraman Ratu Chika. Setelah beberapa hari terbaring lemah, Ria akhirnya sembuh. Matahari bersinar terang, seolah merayakan kesembuhan Ria. Namun, di balik senyum tipis yang menghiasi wajahnya, Ria menyimpan sebuah rencana. Ia berpura-pura lupa ingatan, sebuah rencana yang telah disetujui oleh Ratu Gracia, Pangeran Rafel, dan Ratu Celine. "Aku tidak ingat apa-apa," bisik Ria, matanya menatap kosong ke langit-langit. Ratu Shani terkejut. Ia tak percaya bahwa adiknya benar-benar lupa ingatan. Namun, ia tak ingin menunjukkan kepanikannya di depan Ria. Ia hanya bisa berharap bahwa Ria akan segera mengingat kembali masa lalunya. Rencana Ria dimulai. Ia berpura-pura tidak mengenal siapa pun, termasuk Ratu Shani. Ia bahkan tidak mengingat kejadian penculikannya. Ratu Shani, yang merasa semakin terpuruk, berusaha keras untuk mengembalikan ingatan Ria. Namun, semua usahanya sia-sia. Pangeran Rafel, yang diam-diam mengamati Ria, merasakan sebuah kejanggalan. Ia yakin bahwa Ria tidak benar-benar lupa ingatan. Ia pun mulai menyelidiki, mencari tahu alasan di balik kepura-puraan Ria. Di tengah kebingungan dan kesedihan, sebuah pertanyaan besar muncul di benak Ratu Shani: mengapa Ria berpura-pura lupa ingatan? Apakah ada rahasia yang disembunyikan Ria? Wawasan: Kisah ini mengajarkan kita bahwa terkadang, di balik sebuah kepura-puraan, tersembunyi sebuah rencana yang lebih besar. Ria, yang terluka dan tertekan, memilih untuk berpura-pura lupa ingatan sebagai cara untuk melindungi dirinya sendiri dan orang-orang yang dicintainya. Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menghadapi kesulitan, dan kita harus menghormati pilihan mereka, meskipun kita tidak selalu memahaminya.
4 (261 suara) 
