Membedakan Zaman Paleolitikum dan Neolitikum: Petunjuk dari Artefak dan Cara Hidup **

Para arkeolog menggunakan berbagai metode untuk membedakan antara periode Paleolitikum dan Neolitikum, dua periode penting dalam sejarah manusia. Perbedaan utama terletak pada cara hidup, teknologi, dan artefak yang ditinggalkan oleh manusia pada kedua periode tersebut. 1. Cara Hidup: * Paleolitikum (Zaman Batu Tua): Manusia pada periode ini hidup sebagai pemburu-pengumpul nomaden. Mereka berpindah-pindah mengikuti sumber makanan dan air. * Neolitikum (Zaman Batu Muda): Manusia pada periode ini mulai menetap dan bercocok tanam. Mereka mengembangkan teknik pertanian dan peternakan, yang memungkinkan mereka untuk tinggal di satu tempat lebih lama. 2. Teknologi: * Paleolitikum: Alat-alat yang digunakan terbuat dari batu yang dibentuk secara kasar, tulang, dan kayu. Teknologi yang digunakan masih sederhana, seperti kapak tangan, ujung tombak, dan alat serpih. * Neolitikum: Teknologi berkembang pesat dengan penemuan pertanian. Alat-alat yang digunakan lebih kompleks, seperti kapak batu yang diasah, gerabah, dan alat-alat pertanian lainnya. 3. Artefak: * Paleolitikum: Artefak yang ditemukan umumnya berupa alat-alat batu, tulang, dan kayu. Lukisan gua dan ukiran batu juga ditemukan, yang menunjukkan seni dan kepercayaan spiritual pada masa itu. * Neolitikum: Artefak yang ditemukan lebih beragam, termasuk alat-alat pertanian, gerabah, perhiasan, dan bangunan permanen. Artefak ini menunjukkan perkembangan budaya dan sosial yang signifikan. 4. Situs Arkeologi: * Paleolitikum: Situs arkeologi pada periode ini biasanya ditemukan di gua-gua, tempat terbuka, dan tepi sungai. * Neolitikum: Situs arkeologi pada periode ini biasanya ditemukan di dekat sumber air dan tanah yang subur, yang menunjukkan pola hidup menetap dan pertanian. Kesimpulan:** Perbedaan antara periode Paleolitikum dan Neolitikum sangat jelas terlihat dari cara hidup, teknologi, artefak, dan situs arkeologi yang ditemukan. Dengan mempelajari artefak dan sisa-sisa kehidupan manusia pada kedua periode ini, para arkeolog dapat memahami evolusi manusia dan perkembangan peradaban manusia.