Menjelajahi Bebas Nilai dalam Ilmu Pengetahuan: Sebuah Refleksi atas Descartes dan Tradisi Filsafat **

1. Membebaskan Diri dari Metafisika: Perjalanan ilmu pengetahuan menuju kebebasan nilai dimulai dengan melepaskan diri dari belenggu definisi metafisis. Sebelumnya, ilmu pengetahuan didefinisikan berdasarkan sistem filsafat yang dianut, seperti logos, eidos, substansi, esensi, dan Tuhan. Namun, dengan berkembangnya metode empiris, ilmu pengetahuan mulai mengenal dunia secara langsung, melepaskan diri dari batasan nilai-nilai metafisis. 2. Descartes dan Kesadaran Rasional: Descartes, dengan sikap skeptis-metodisnya, mencetuskan adagium *cogito ergo sum* (Aku berpikir, maka aku ada). Kesadaran rasional, yang dilambangkan dengan *cogito*, menjadi titik awal bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Descartes mengajukan metode kesangsian sebagai cara untuk mencapai kebenaran, dengan meragukan segala sesuatu kecuali kesadaran akan keraguan itu sendiri. 3. Akal Sehat dalam Aktivitas Ilmiah: Descartes menekankan pentingnya akal sehat (common-sense) dalam aktivitas ilmiah. Menurutnya, setiap orang memiliki akal sehat, dan penerapannya dalam penelitian ilmiah menjadi kunci untuk mencapai pengetahuan yang valid. Pesan yang tersirat adalah bahwa ilmu pengetahuan membutuhkan kejernihan berpikir dan logika yang kuat. 4. Refleksi atas Bebas Nilai: Pertanyaan tentang bebas nilai dalam ilmu pengetahuan tetap menjadi perdebatan yang menarik. Meskipun ilmu pengetahuan berusaha untuk objektif dan bebas nilai, pengaruh nilai-nilai sosial dan budaya tetap ada. Penting untuk menyadari bahwa ilmu pengetahuan tidaklah sepenuhnya bebas nilai, namun harus berusaha untuk meminimalkan bias dan menjaga integritas dalam proses penelitian. 5. Kesimpulan: Perjalanan ilmu pengetahuan menuju kebebasan nilai merupakan proses yang panjang dan kompleks. Descartes, dengan pemikirannya yang revolusioner, memberikan kontribusi penting dalam melepaskan ilmu pengetahuan dari belenggu metafisika dan menekankan pentingnya akal sehat dalam aktivitas ilmiah. Namun, pertanyaan tentang bebas nilai dalam ilmu pengetahuan tetap menjadi topik yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Wawasan:** Perjalanan ilmu pengetahuan menuju kebebasan nilai mengajarkan kita bahwa pengetahuan tidaklah statis, melainkan terus berkembang dan berevolusi. Penting untuk selalu kritis dan reflektif terhadap metode dan hasil penelitian, serta menyadari pengaruh nilai-nilai sosial dan budaya dalam proses ilmiah.