Bayangan Cinta di Negeri Awan **

Di negeri Awan, di mana awan-awan melayang rendah dan menaungi lembah-lembah hijau, hiduplah seorang putri bernama Elara. Hatinya tertambat pada seorang pemuda bernama Kaelan, seorang penyair yang suaranya mampu menenangkan badai. Cinta mereka terlarang, karena Kaelan berasal dari suku manusia yang tinggal di bawah, di bumi yang terlupakan. Suatu hari, sebuah kutukan menimpa negeri Awan. Awan-awan menjadi kelabu, dan matahari tak lagi menyapa. Elara, yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan angin, berusaha keras untuk memulihkan negeri mereka. Namun, kekuatannya semakin melemah, dan harapannya menipis. Dalam keputusasaan, Elara mencari bantuan dari seorang penyihir tua yang tinggal di puncak gunung tertinggi. Penyihir itu memberitahunya bahwa kutukan tersebut hanya dapat diangkat dengan air mata seorang yang mencintainya dengan tulus. Elara tahu siapa yang harus dicari. Ia turun ke bumi, mencari Kaelan. Namun, ia menemukan Kaelan terbaring lemah, terluka parah akibat serangan monster. Elara merawatnya dengan penuh kasih sayang, dan Kaelan pun jatuh cinta padanya. Namun, ia tahu bahwa cintanya tak akan pernah terbalas. Elara, yang telah menemukan cinta sejati, akhirnya dapat memulihkan negeri Awan. Namun, ia harus meninggalkan Kaelan di bumi, karena ia tahu bahwa cintanya akan menjadi beban bagi Kaelan. Elara kembali ke negeri Awan, membawa kembali cahaya dan kehangatan. Namun, hatinya tetap tertinggal di bumi, bersama Kaelan. Ia hidup dalam kesedihan, mengingat cinta yang tak terbalas, dan bayangan cinta yang menghantuinya. Wawasan:** Kisah ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati dapat muncul di tempat yang tak terduga, dan bahwa pengorbanan adalah bagian penting dari cinta. Meskipun cinta tak selalu berakhir bahagia, ia tetap meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam hati.