Keuntungan Investasi dengan Skema Bunga Majemuk

Investasi adalah salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan uang. Salah satu jenis investasi yang umum adalah investasi dengan skema bunga majemuk. Dalam skema ini, bunga yang diperoleh dari investasi akan ditambahkan kembali ke modal awal, sehingga bunga yang diperoleh pada tahun berikutnya akan semakin besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas keuntungan dari investasi dengan skema bunga majemuk, dengan menggunakan contoh kasus seorang paman yang menginvestasikan uangnya dengan bunga 7% per tahun. Paman kita menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 80.000.000 dengan bunga 7% per tahun. Dalam skema bunga majemuk, bunga yang diperoleh pada tahun pertama adalah 7% dari modal awal, yaitu Rp. 5.600.000. Pada akhir tahun pertama, modal awal paman akan bertambah menjadi Rp. 85.600.000. Pada tahun kedua, bunga yang diperoleh adalah 7% dari modal awal pada akhir tahun pertama, yaitu Rp. 5.992.000. Jadi, pada akhir tahun kedua, modal awal paman akan bertambah menjadi Rp. 91.592.000. Pada tahun ketiga, bunga yang diperoleh adalah 7% dari modal awal pada akhir tahun kedua, yaitu Rp. 6.411.440. Jadi, pada akhir tahun ketiga, modal awal paman akan bertambah menjadi Rp. 97.003.440. Pada tahun keempat, bunga yang diperoleh adalah 7% dari modal awal pada akhir tahun ketiga, yaitu Rp. 6.790.240. Jadi, pada akhir tahun keempat, modal awal paman akan bertambah menjadi Rp. 103.793.680. Dengan demikian, modal awal paman pada akhir tahun keempat adalah sebesar Rp. 103.793.680.