Hidup Sederhana, Hati Tenang **

Seiring bertambahnya usia, kita seringkali menyadari bahwa hidup yang rumit dan penuh drama bukanlah sesuatu yang kita inginkan. Kita mulai menghargai kesederhanaan, ketenangan, dan kebebasan dari tekanan sosial. Prinsip "Mau dianggap baik, syukur. Mau dianggap buruk, terserah" menjadi pedoman hidup yang menyenangkan. Menjalani hidup dengan prinsip ini berarti kita tidak lagi terobsesi dengan persepsi orang lain. Kita fokus pada apa yang benar di mata kita sendiri, dan tidak terpengaruh oleh penilaian orang lain. Jika orang lain menganggap kita baik, kita bersyukur. Jika mereka menganggap kita buruk, kita tidak perlu merasa terbebani. Kita tetap teguh pada prinsip kita, dan tidak membiarkan penilaian orang lain mengendalikan hidup kita. Prinsip ini juga berlaku dalam berteman. Kita terbuka untuk menjalin persahabatan, tetapi tidak memaksakan diri untuk berteman dengan orang yang tidak sejalan dengan kita. Kita menghargai kebebasan memilih, dan tidak merasa tertekan untuk berteman dengan orang yang tidak membuat kita nyaman. Hidup sederhana, hati tenang. Kita tidak perlu mencari masalah dengan orang lain, cukup fokus pada kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri. Kita tidak perlu membuang waktu dan energi untuk berdebat atau bertengkar. Kita memilih untuk hidup damai dan harmonis, tanpa perlu mengorbankan prinsip dan nilai-nilai kita. Penutup:** Hidup sederhana, hati tenang, adalah pilihan yang bijak. Kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna di mata orang lain. Yang penting adalah kita menjadi diri sendiri, berbuat baik, dan menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Dengan prinsip ini, kita dapat hidup dengan lebih tenang dan damai, tanpa perlu terbebani oleh penilaian orang lain.