Hak Asasi Manusia dan Perjanjian Internasional: Sebuah Analisis

1. Hak Asasi Individu dalam Konvensi Internasional a. Hak asasi individu dalam konvensi internasional merujuk pada hak-hak yang melekat pada setiap individu sebagai manusia, tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin, atau status sosial. Hak-hak ini diakui oleh komunitas internasional sebagai hak asasi manusia yang harus dilindungi dan dihormati oleh semua negara. b. Contoh hak-hak asasi individu yang diatur dalam konvensi internasional antara lain hak untuk hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, hak untuk berpikiran bebas dan berpendapat, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum yang adil, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. 2. Signifikansi Bill of Rights dalam Keberadaan Hak Asasi Manusia Bill of Rights, yang dicetuskan pada tahun 1689, merupakan salah satu dokumen penting dalam sejarah hak asasi manusia. Dokumen ini menandai perubahan signifikan dalam hubungan antara rakyat dan pemerintah, dengan menegaskan bahwa hak-hak tertentu tidak dapat dicabut oleh pemerintah. Bill of Rights menjadi dasar bagi pengakuan hak asasi manusia di Inggris dan dunia, menegaskan bahwa hak-hak tertentu adalah universal dan tidak dapat dicabut oleh pemerintah. 3. Tahapan Negosiasi dalam Pembuatan Perjanjian Internasional a. Dalam tahapan negosiasi, negara-negara yang terlibat dalam pembuatan perjanjian internasional berunding untuk mencapai kesepakatan mengenai isi perjanjian. Negosiasi melibatkan diskusi dan kompromi untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat. b. Negara-negara yang terlibat dalam tahapan negosiasi biasanya meliputi negara-negara yang memiliki kepentingan dalam isu yang dibahas dalam perjanjian. Selain itu, organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sering kali memainkan peran dalam memfasilitasi negosiasi dan mencapai kesepakatan. 4. Pandangan Universal tentang Keberlakuan Hak Asasi Manusia Pandangan universal tentang keberlakuan hak asasi manusia menekankan bahwa hak-hak ini bersifat universal dan tidak dapat dicabut oleh pemerintah atau individu. Pokok-pokok pandangan ini meliputi pengakuan bahwa semua manusia memiliki martabat dan nilai yang sama, hak untuk hidup dan kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, hak untuk berpikiran bebas dan berpendapat, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum yang adil, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik. 5. Peran Prinsip Hukum Umum dalam Keputusan Mahkamah Internasional Prinsip Hukum Umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab merupakan salah satu sumber hukum internasional. Mahkamah Internasional menggunakan prinsip ini sebagai dasar dalam memutuskan perkara, dengan mengacu pada nilai-nilai dan norma-norma yang diakui secara universal. Prinsip ini mencakup pengakuan bahwa semua manusia memiliki martabat dan nilai yang sama, hak untuk hidup dan kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi, hak untuk berpikiran bebas dan berpendapat, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum yang adil, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.