Dampak Negatif Pembangunan Perumahan Elit terhadap Siklus Air

Air di bumi tidak akan habis karena mengalami perputaran yang disebut siklus air. Tahapan siklus air dapat dilihat seperti gambar berikut. Jika tahapan yang ditunjuk huruf X mengalami intensitas yang sangat tinggi dan di daerah bertanda Y semakin marak pembangunan perumahan elit. Hal tersebut akan berdampak pada keberlangsungan lingkungan. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah .... A. Erosi karena menurunnya debit aliran air sungai Pembangunan perumahan elit yang semakin marak di daerah Y dapat menyebabkan erosi karena menurunnya debit aliran air sungai. Pembangunan perumahan elit seringkali melibatkan penggundulan hutan dan perubahan tata guna lahan yang mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air hujan. Akibatnya, air hujan akan mengalir dengan cepat ke sungai, meningkatkan risiko erosi dan banjir. Erosi dapat merusak ekosistem sungai dan mengurangi kualitas air yang tersedia. B. Polusi karena menurunnya kadar oksigen di udara Pembangunan perumahan elit yang semakin marak juga dapat menyebabkan polusi karena menurunnya kadar oksigen di udara. Pembangunan perumahan elit seringkali melibatkan penggunaan bahan bangunan yang mengandung bahan kimia berbahaya dan polutan udara. Bahan bangunan seperti cat, perekat, dan bahan isolasi dapat mengeluarkan zat-zat berbahaya ke udara, mengurangi kualitas udara yang kita hirup. Penurunan kadar oksigen di udara dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan ekosistem sekitarnya. Dalam rangka menjaga keberlanjutan lingkungan, penting bagi pemerintah dan pengembang perumahan untuk mempertimbangkan dampak negatif pembangunan perumahan elit terhadap siklus air. Langkah-langkah seperti pengelolaan tata ruang yang berkelanjutan, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, dan penghijauan dapat membantu mengurangi dampak negatif tersebut.