Pandangan Tradisional tentang Konflik Sosial

Konflik sosial merupakan fenomena yang sangat beragam dalam masyarakat. Para ahli sosiologi memiliki berbagai pandangan tentang konflik ini, salah satunya adalah pandangan tradisional yang dikemukakan oleh Robbin. Menurut Robbin, konflik sosial merupakan hasil dari disfungsi yang terjadi akibat adanya perbedaan pandangan antara individu maupun kelompok. Pandangan tradisional ini menekankan bahwa konflik sosial muncul ketika terdapat perbedaan pandangan yang signifikan antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Perbedaan pandangan ini dapat berkaitan dengan nilai-nilai, tujuan, atau kepentingan yang berbeda antara individu atau kelompok tersebut. Ketika perbedaan ini tidak dapat diselesaikan dengan cara yang harmonis, konflik sosial dapat terjadi. Robbin juga menyoroti pentingnya sikap kritis dari individu dalam sebuah kelompok sebagai pemicu konflik sosial. Ketika individu dalam kelompok memiliki sikap kritis terhadap keputusan atau tindakan yang diambil oleh kelompok, konflik sosial dapat muncul. Sikap kritis ini dapat muncul karena adanya perbedaan pandangan atau ketidaksetujuan terhadap keputusan yang diambil oleh kelompok. Selain itu, komunikasi yang kurang baik juga dapat menjadi penyebab konflik sosial. Ketika komunikasi antara individu atau kelompok tidak efektif atau terjadi kesalahpahaman, konflik sosial dapat terjadi. Komunikasi yang kurang baik dapat menciptakan ketegangan dan meningkatkan risiko terjadinya konflik. Selanjutnya, perpecahan dari suatu organisasi juga dapat menjadi sumber konflik sosial. Ketika terjadi perpecahan dalam suatu organisasi, baik itu karena perbedaan pandangan, tujuan, atau kepentingan, konflik sosial dapat muncul. Perpecahan ini dapat menciptakan perseteruan antara pihak-pihak yang berkonflik dan memperburuk hubungan antara individu atau kelompok. Dalam pandangan tradisional ini, konflik sosial dipandang sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan dianggap sebagai disfungsi dalam masyarakat. Konflik sosial dianggap mengganggu stabilitas dan harmoni dalam masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk menghindari atau menyelesaikan konflik sosial menjadi penting dalam pandangan tradisional ini. Dalam kesimpulan, pandangan tradisional yang dikemukakan oleh Robbin menganggap konflik sosial sebagai hasil dari perbedaan pandangan antara individu maupun kelompok. Konflik sosial dapat muncul akibat perbedaan pandangan, sikap kritis, komunikasi yang kurang baik, perpecahan organisasi, dan perseteruan antara pihak-pihak yang berkonflik. Dalam pandangan tradisional ini, konflik sosial dianggap sebagai disfungsi dalam masyarakat dan upaya untuk menghindari atau menyelesaikan konflik sosial menjadi penting.