Perjalanan Ki Ageng Kutu: Dari Kekecewaan hingga Pendirian Padepokan di Wengker

Pendahuluan: Ketika Prabu Brawijaya menobatkan Raden Patah sebagai pemimpin daerah Demak, Ki Ageng Kutu merasa kecewa karena dia merasa seharusnya dirinyalah yang lebih pantas untuk menyandang jabatan tersebut. Karenanya ketika terjadi peperangan di Majapahit, Ki Ageng Kutu memilih untuk pergi dan pada akhirnya mendirikan padepokan di daerahnya, Wengker. Bagian: ① Kekecewaan Ki Ageng Kutu: Ki Ageng Kutu merasa kecewa ketika Prabu Brawijaya menobatkan Raden Patah sebagai pemimpin daerah Demak. Dia merasa bahwa dirinya lebih pantas untuk mendapatkan jabatan tersebut. ② Perginya Ki Ageng Kutu: Setelah merasa kecewa, Ki Ageng Kutu memilih untuk pergi dari Majapahit. Dia meninggalkan kehidupan di istana dan memulai perjalanan yang panjang. ③ Pendirian Padepokan di Wengker: Setelah perjalanan yang panjang, Ki Ageng Kutu akhirnya tiba di daerah Wengker. Di sana, dia mendirikan padepokan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan agama kepada masyarakat setempat. Kesimpulan: Perjalanan Ki Ageng Kutu dari kekecewaan hingga pendirian padepokan di Wengker adalah cerita inspiratif tentang bagaimana seseorang dapat mengubah kekecewaan menjadi kesempatan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.