Dualisme dalam Pendidikan: Sebuah Tinjauan Kritis

Dualisme dalam pendidikan telah menjadi perdebatan yang panjang dan kompleks. Konsep ini, yang memisahkan antara berbagai aspek pendidikan, telah memengaruhi berbagai sistem pendidikan di seluruh dunia. Artikel ini akan mengkaji secara kritis dualisme dalam pendidikan, menelusuri asal-usulnya, manifestasinya, dan dampaknya terhadap proses pembelajaran.

Akar Historis Dualisme Pendidikan

Dualisme dalam pendidikan dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani kuno, di mana terdapat pemisahan yang jelas antara pendidikan untuk kelas penguasa dan kelas pekerja. Pendidikan untuk kelas penguasa menekankan pada pengembangan intelektual dan moral melalui studi humaniora dan filsafat, sementara pendidikan untuk kelas pekerja berfokus pada keterampilan praktis yang diperlukan untuk pekerjaan manual. Pemisahan ini mencerminkan struktur sosial yang ada dan melanggengkan kesenjangan antara kedua kelas.

Manifestasi Dualisme dalam Pendidikan Modern

Di era modern, dualisme dalam pendidikan dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Salah satu manifestasinya adalah pemisahan antara pendidikan akademik dan vokasional. Pendidikan akademik, yang sering kali dianggap lebih bergengsi, mempersiapkan siswa untuk pendidikan tinggi dan karir profesional. Di sisi lain, pendidikan vokasional mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja secara langsung dengan membekali mereka dengan keterampilan teknis dan praktis.

Dampak Dualisme terhadap Proses Pembelajaran

Dualisme dalam pendidikan memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pembelajaran. Pertama, dualisme dapat menciptakan hierarki nilai dalam sistem pendidikan, di mana jalur pendidikan tertentu dianggap lebih unggul daripada yang lain. Hal ini dapat menyebabkan marginalisasi dan stigmatisasi terhadap siswa yang memilih jalur pendidikan non-akademik. Kedua, dualisme dapat membatasi pilihan dan peluang siswa di masa depan. Siswa yang terjebak dalam jalur pendidikan tertentu mungkin menghadapi kesulitan untuk beralih ke jalur lain di kemudian hari.

Kritik terhadap Dualisme dalam Pendidikan

Kritik terhadap dualisme dalam pendidikan menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi. Mereka berpendapat bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan, baik akademik maupun vokasional. Integrasi antara teori dan praktik, serta antara pengetahuan dan keterampilan, dianggap penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.

Dualisme dalam pendidikan merupakan isu kompleks dengan akar sejarah yang dalam. Meskipun terdapat beberapa manfaat dari spesialisasi dalam pendidikan, kritik terhadap dualisme menyoroti perlunya pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi. Dengan mengatasi dualisme dalam pendidikan, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil, merata, dan responsif terhadap kebutuhan semua siswa.