Antropologi Forensik: Membantu Mengidentifikasi Jenazah Penumpang AirAsia QZ8501

Dalam kasus kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, tim Disaster Victim Identification (DVI) menghadapi tantangan yang menakutkan: mengidentifikasi jenazah yang semakin sulit dikenali. Untuk mengatasi masalah ini, tim tersebut dibantu oleh antropolog forensik, yang menggunakan tulang sebagai acuan untuk mengidentifikasi ras, usia, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari korban. Metode ini semakin penting karena semakin lama jenazah akan semakin sulit diidentifikasi, dan serat atau selaput kulit semakin hilang. Antropolog forensik juga membantu kepolisian untuk mengidentifikasi korban kejahatan, tetapi masih relatif baru di Indonesia, dengan hanya empat orang yang berprofesi sebagai antropolog forensik.