Lahirnya Pancasila: Pandangan Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, rapat terakhir sidang pertama BPUPK diadakan. Pada rapat tersebut, Soekarno memberikan masukan mengenai dasar negara Indonesia. Pidato Soekarno kemudian dikenal sebagai "lahirnya Pancasila." Hari ini, setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Di awal pidatonya, Soekarno menegaskan bahwa dasar negara adalah fondasi filsafat atau dasar yang menjadi dasar untuk mendirikan Negara Indonesia. Menurutnya, fondasi atau dasar mendirikan Negara Indonesia adalah sebagai berikut: a) Kebangsaan Indonesia Soekarno menjelaskan bahwa Negara Indonesia yang akan didirikan "bukanlah satu golongan orang yang hidup dengan kehendak bersatu di atas daerah yang kecil seperti Minangkabau, atau Madura, atau Yogya, atau Sunda, atau Bugis, melainkan bangsa Indonesia, ialah seluruh manusia-manusia yang tinggal di kesatuan semua pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatra sampai Irian (Papua)." Dengan demikian, menyebut bangsa Indonesia berarti merujuk pada seluruh rakyat yang ada di seluruh wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan dengan identitas yang sama, yaitu bangsa Indonesia. b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan Internasionalisme dimaksudkan Soekarno sebagai prinsip penting untuk menekan sikap sauvinisme, yaitu anggapan bahwa bangsa Indonesia lebih unggul daripada bangsa-bangsa lain. Menurut Soekarno, "Kita bukan saja harus mendirikan Negara Indonesia Merdeka, tetapi harus menuju pula kepada kekeluargaan bangsa-bangsa." Kekeluargaan bangsa-bangsa yang dimaksud Soekarno adalah kerja sama yang adil dengan seluruh bangsa di dunia.