Pemahaman Mendalam Terhadap Budaya Arak-arakan: Analisis Semiotika Roland Barthes dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Karakter Remaja di Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu

BAB 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Budaya Arak-arakan adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Tradisi ini melibatkan perayaan dengan mengarak berbagai macam patung dan hiasan yang dihiasi dengan warna-warni yang ceria. Namun, di balik keceriaan tersebut, terdapat makna dan simbol yang mendalam yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter remaja di daerah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami budaya Arak-arakan melalui analisis semiotika Roland Barthes dan mengidentifikasi implikasinya terhadap pembentukan karakter remaja. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, beberapa rumusan masalah yang akan dijawab adalah: - Bagaimana budaya Arak-arakan di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu? - Apa saja simbol dan makna yang terkandung dalam budaya Arak-arakan? - Bagaimana implikasi budaya Arak-arakan terhadap pembentukan karakter remaja di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu? 1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: - Untuk memahami budaya Arak-arakan di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu secara mendalam. - Untuk menganalisis simbol dan makna yang terkandung dalam budaya Arak-arakan. - Untuk mengidentifikasi implikasi budaya Arak-arakan terhadap pembentukan karakter remaja di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. 1.4 Hipotesis Hipotesis dari penelitian ini adalah: - Budaya Arak-arakan memiliki simbol dan makna yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter remaja di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. 1.5 Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya Arak-arakan dan implikasinya terhadap pembentukan karakter remaja di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya tersebut. BAB 2. Tinjauan Pustaka Pada bab ini, akan dilakukan tinjauan pustaka terkait dengan budaya Arak-arakan, analisis semiotika Roland Barthes, dan pembentukan karakter remaja. Tinjauan pustaka ini akan menjadi dasar teoritis untuk penelitian ini. BAB 3. Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu selama periode tertentu. 3.2 Sumber Data, Alat, dan Bahan Sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam budaya Arak-arakan, patung dan hiasan yang digunakan dalam perayaan, serta literatur terkait. Alat yang digunakan adalah kamera untuk dokumentasi dan alat perekam suara untuk wawancara. Bahan yang digunakan adalah foto, video, dan rekaman wawancara. 3.3 Metode Pemerolehan Data Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Analisis ini akan membantu dalam mengidentifikasi simbol dan makna yang terkandung dalam budaya Arak-arakan. BAB 4. Hasil dan Pembahasan Pada bab ini, akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan terkait dengan budaya Arak-arakan, analisis semiotika Roland Barthes, dan implikasinya terhadap pembentukan karakter remaja di Kecamatan Anj