Khawarij: Sebuah Analisis tentang Asal-Usul dan Doktrinnya

Khawarij adalah sebuah kelompok Muslim yang muncul pada abad ke-7 Masehi, yang dikenal karena penolakan mereka terhadap kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan interpretasi mereka yang ketat terhadap Islam. Mereka dianggap sebagai salah satu kelompok pertama yang memisahkan diri dari arus utama Islam, dan doktrin mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sejarah Islam. Artikel ini akan membahas asal-usul Khawarij, doktrin mereka, dan dampak mereka terhadap perkembangan Islam.

Asal-Usul Khawarij

Khawarij muncul sebagai hasil dari perpecahan dalam komunitas Muslim setelah kematian Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 656 Masehi. Setelah kematian Utsman, Ali bin Abi Thalib, yang merupakan sepupu Nabi Muhammad dan salah satu sahabat terdekatnya, terpilih sebagai Khalifah. Namun, pemilihan Ali ditentang oleh beberapa kelompok Muslim, termasuk Muawiyah bin Abi Sufyan, gubernur Suriah. Perselisihan ini memuncak dalam Perang Siffin pada tahun 657 Masehi, di mana pasukan Ali dan Muawiyah bertempur.

Selama Perang Siffin, pasukan Ali hampir mengalahkan pasukan Muawiyah. Namun, Muawiyah menggunakan taktik licik dengan mengikat Al-Quran pada ujung tombak dan mengangkatnya tinggi-tinggi, menyerukan gencatan senjata dan arbitrase. Ali, yang tidak ingin melanggar hukum Islam, setuju untuk berunding. Namun, sebagian pasukan Ali menentang keputusan ini, karena mereka percaya bahwa Ali seharusnya terus berjuang sampai Muawiyah menyerah. Kelompok ini kemudian memisahkan diri dari pasukan Ali dan mendeklarasikan diri sebagai "Khawarij," yang berarti "orang-orang yang keluar."

Doktrin Khawarij

Khawarij dikenal karena interpretasi mereka yang ketat terhadap Islam. Mereka percaya bahwa hanya orang-orang yang benar-benar beriman yang berhak memimpin umat Islam. Mereka menolak kepemimpinan Ali karena mereka percaya bahwa dia telah melakukan dosa dengan setuju untuk berunding dengan Muawiyah. Mereka juga menolak kepemimpinan Muawiyah karena mereka percaya bahwa dia adalah seorang kafir.

Khawarij memiliki beberapa doktrin utama, termasuk:

* Takfir: Khawarij percaya bahwa setiap Muslim yang melakukan dosa besar adalah kafir. Ini termasuk dosa seperti berzina, minum alkohol, dan mencuri.

* Pemberontakan: Khawarij percaya bahwa mereka berhak untuk memberontak terhadap penguasa Muslim yang tidak adil.

* Keadilan: Khawarij percaya bahwa semua Muslim harus diperlakukan sama, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.

Dampak Khawarij

Khawarij memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan Islam. Mereka adalah salah satu kelompok pertama yang memisahkan diri dari arus utama Islam, dan doktrin mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelompok-kelompok Muslim lainnya. Khawarij juga bertanggung jawab atas beberapa tindakan kekerasan, termasuk pembunuhan Khalifah Ali bin Abi Thalib pada tahun 661 Masehi.

Meskipun Khawarij telah lama lenyap sebagai kekuatan politik, doktrin mereka terus mempengaruhi pemikiran Islam. Beberapa kelompok Muslim modern, seperti ISIS, telah mengadopsi beberapa doktrin Khawarij, seperti takfir dan pemberontakan.

Kesimpulan

Khawarij adalah sebuah kelompok Muslim yang muncul pada abad ke-7 Masehi, yang dikenal karena penolakan mereka terhadap kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan interpretasi mereka yang ketat terhadap Islam. Mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan Islam, dan doktrin mereka terus mempengaruhi pemikiran Islam hingga saat ini. Meskipun Khawarij telah lama lenyap sebagai kekuatan politik, ideologi mereka tetap menjadi sumber inspirasi bagi beberapa kelompok Muslim modern.