Sahkah Transaksi Online Anak di Bawah Umur?

Seorang anak berusia 10 tahun melakukan transaksi belanja online di aplikasi Shopee senilai Rp. 2.500.000,- menggunakan akun ibunya, "Rita99". Pertanyaannya, sahkah transaksi jual beli ini menurut Pasal 1320 KUHPerdata, mengingat ibunya tidak menyetujui transaksi tersebut? Pasal 1320 KUHPerdata menyebutkan syarat sahnya suatu perjanjian, yaitu: (1) Kesepakatan para pihak; (2) Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian; (3) Suatu objek tertentu; (4) Suatu sebab yang halal. Dalam kasus ini, meskipun terdapat kesepakatan (anak menekan tombol "beli" dan Shopee memproses transaksi), syarat kecakapan untuk membuat perjanjian tidak terpenuhi. Anak berusia 10 tahun belum cakap hukum, artinya ia belum memiliki kemampuan hukum untuk melakukan perbuatan hukum seperti membuat perjanjian jual beli. Meskipun menggunakan akun ibunya, persetujuan ibu sebagai pemilik akun tidak ada. Oleh karena itu, transaksi tersebut tidak sah karena melanggar syarat kecakapan dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Kesimpulannya, transaksi tersebut dapat dibatalkan karena ketidakcakapan anak sebagai pihak yang melakukan transaksi. Ibu "Rita99" dapat mengajukan keberatan kepada pihak Shopee dan meminta pembatalan transaksi serta pengembalian dana. Kejadian ini menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas anak-anak dalam menggunakan perangkat elektronik dan akses internet, khususnya dalam melakukan transaksi online. Penting untuk selalu mengajarkan anak tentang pentingnya tanggung jawab dan bijak dalam menggunakan uang. Sumber Referensi: * Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Pasal 1320. (Anda perlu mencari akses online atau versi cetak KUHPerdata untuk detail lengkap pasal ini). * (Tambahkan referensi lain jika diperlukan, misalnya artikel atau buku tentang hukum perdata dan perlindungan konsumen).