Petualangan Ria dan Naysila Mencari Kucing Kesayangan **
Matahari sore mulai meredup, menandakan waktu pulang bagi Ria dan Naysila. Keduanya bergegas pulang dari sekolah, hati mereka berdebar-debar karena ingin segera bermain dengan kucing kesayangan mereka. Namun, sesampainya di rumah, suasana terasa aneh. Rumah terasa sepi, tak ada tanda-tanda kehadiran keenam kakak mereka, Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine. "Kakak-kakak mana, ya?" tanya Ria, matanya mencari ke seluruh penjuru rumah. "Mungkin lagi latihan di teater JKT48," jawab Naysila, mencoba menenangkan Ria. Namun, rasa khawatir mulai menggerogoti hati mereka saat menyadari kucing kesayangan mereka, yang biasanya menyambut mereka dengan meong manja, tak terlihat di mana pun. "Kucingnya mana, Nay?" tanya Ria, suaranya mulai bergetar. "Kok nggak ada, ya?" Naysila pun ikut panik. Mereka berdua langsung berlari ke kamar, mencari di setiap sudut, namun kucing kesayangan mereka tak kunjung ditemukan. Akhirnya, Ria teringat bahwa kucing itu terkadang suka bermain di teater JKT48 tempat keenam kakaknya berlatih. "Nay, kucingnya pasti di teater!" seru Ria. Tanpa pikir panjang, Ria dan Naysila langsung berlari ke teater JKT48. Sesampainya di sana, mereka mendapati pintu teater tertutup rapat. Ria dan Naysila pun langsung mengirim pesan kepada keenam kakaknya, namun tak ada balasan. "Kak, kucingnya ada di teater, tolong cariin!" tulis Ria dalam pesan singkatnya. Namun, tak ada balasan. Ria dan Naysila semakin panik. Mereka pun memutuskan untuk mengadu kepada orang tua mereka, Argantara dan Veranda. "Papa, Mama, kucingnya hilang di teater JKT48!" teriak Ria, air matanya mulai menetes. Argantara dan Veranda langsung bergegas ke teater JKT48. Mereka pun akhirnya menemukan keenam anak perempuan mereka sedang berlatih di dalam. "Kalian kenapa nggak jawab pesan Ria dan Naysila?" tanya Veranda, sedikit kesal. "Maaf, Ma. Kami terlalu fokus latihan, sampai lupa mengecek ponsel," jawab Shani, mewakili keenam kakaknya. Argantara dan Veranda pun langsung meminta bantuan keenam anak perempuan mereka untuk mencari kucing kesayangan Ria dan Naysila. Akhirnya, setelah mencari di seluruh penjuru teater, mereka menemukan kucing kesayangan Ria dan Naysila sedang tertidur pulas di balik panggung. Ria dan Naysila langsung berhamburan memeluk kucing kesayangan mereka. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka. "Terima kasih, Kakak-kakak!" seru Ria dan Naysila, sambil mencium kucing kesayangan mereka. Kejadian ini mengajarkan Ria dan Naysila bahwa pentingnya saling menjaga dan berkomunikasi. Mereka pun berjanji untuk selalu saling mengingatkan dan membantu satu sama lain, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
4 (270 suara) 
