Perlawanan Demak terhadap Portugis di Malak

Pada akhir abad ke-15, Portugis tengah mencari kepulauan rempah-rempah karena merupakan komoditas dengan nilai termahal di Eropa. Namun, aktivitas perdagangan Kesultanan Demak dengan para saudagar Muslim di wilayah Malaka terganggu oleh kehadiran Portugis. Hal ini menyebabkan Demak melakukan perlawanan terhadap Portugis. Pelayaran pertama Portugis ke wilayah Samudera Hindia dimulai pada tahun 1487 yang dipimpin oleh Bartolomeu Dias. Mereka mengitari Tanjung Harapan di Afrika dan akhirnya masuk ke Samudera Hindia. Pada tahun 1497, Vasco da Gama melakukan pelayaran ke India, namun barang dagangan Portugis kalah saing dengan barang dagangan dari Asia. Portugis kemudian mengetahui bahwa kepulauan rempah-rempah terletak di Malaka. Pada bulan April 1511, mereka mulai berlayar ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Mereka membawa 1.200 prajurit dan 18 kapal dalam perjalanan dari Goa ke Malaka. Sesampainya di Malaka, pertempuran pun tak terhindarkan antara Demak dan Portugis. Kesultanan Demak melakukan perlawanan dengan gigih untuk melindungi wilayah perdagangannya. Perlawanan ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Portugis di wilayah Asia Tenggara. Perlawanan Demak terhadap Portugis di Malaka merupakan contoh nyata dari semangat perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan asing. Meskipun akhirnya Portugis berhasil menguasai Malaka, perlawanan Demak memberikan inspirasi dan semangat kepada bangsa Indonesia untuk terus melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Dengan demikian, perlawanan Demak terhadap Portugis di Malaka merupakan bagian penting dalam sejarah perlawanan bangsa Indonesia dan perlu diingat dan dipelajari oleh generasi muda sebagai warisan perjuangan dan semangat kebangsaan.