Keajaiban Penyelamatan Bima dari Racun dan Ular

Pada masa kanak-kanak, Bima adalah seorang anak yang sangat kuat dan tidak ada tandingannya di antara anak-anak sebayanya, termasuk saudara-saudara Korawa. Kekuatan Bima sering kali membuatnya berselisih dengan para sepupunya, terutama Duryodana, salah satu putra tertua Dreastarata, yang sangat membencinya karena sikapnya yang selalu jahil dan usil. Kebencian Duryodana terhadap Bima berkembang menjadi niat untuk membunuhnya. Pada suatu hari, ketika para Korawa dan Pandawa pergi berkunjung ke daerah sungai Gangga, Duryodana dengan licik menyajikan makanan dan minuman kepada Bima yang telah dicampuri dengan racun. Tanpa curiga, Bima menyantap makanan tersebut dengan lahap. Setelah selesai makan, tiba-tiba Bima pingsan. Duryodana kemudian mengikat tubuh Bima dengan menggunakan tanaman menjalar dan menghanyutkannya ke sungai Gangga menggunakan rakit. Namun, di tengah sungai, tubuh Bima diserang oleh ular-ular yang hidup di sekitar sungai tersebut. Secara ajaib, ular-ular tersebut menjadi penangkal racun yang ada dalam tubuh Bima. Ketika Bima sadar, ia segera melepaskan ikatan tanaman menjalar yang mengikatnya. Keajaiban terjadi ketika Bima menyadari bahwa ular-ular yang mematuk tubuhnya telah menyelamatkannya dari racun yang ada dalam makanan yang ia makan. Dengan penuh rasa syukur, Bima berhasil menyelamatkan diri dan kembali ke keluarganya dengan selamat. Kisah penyelamatan Bima dari racun dan ular ini menunjukkan betapa kuatnya kehendak dan keberuntungan yang dimiliki oleh Bima. Meskipun ia hampir menjadi korban pembunuhan, ia berhasil mengatasi rintangan dan melawan musuhnya dengan bantuan alam. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya berhati-hati dalam menerima makanan dan minuman dari orang lain, serta pentingnya bersyukur atas keajaiban yang terjadi dalam hidup kita.