Pembentukan Identitas pada Masa Remaja Menurut Erikson (1968)

Pada masa remaja, individu mengalami perubahan signifikan dalam pembentukan identitas mereka. Menurut teori yang dikemukakan oleh Erik Erikson pada tahun 1968, masa remaja adalah tahap kritis dalam perkembangan identitas seseorang. Dalam teorinya, Erikson mengidentifikasi konflik psikososial yang harus diatasi oleh individu pada setiap tahap perkembangan, dan pada masa remaja, konflik yang muncul adalah antara identitas versus peran peran yang diharapkan oleh masyarakat. Selama masa remaja, individu mulai mencari identitas mereka yang unik dan mandiri. Mereka mencoba berbagai peran dan nilai-nilai yang berbeda untuk menentukan siapa mereka sebenarnya. Proses ini sering kali melibatkan eksplorasi diri, di mana remaja mencoba berbagai aktivitas dan bergaul dengan berbagai kelompok sosial. Melalui eksplorasi ini, mereka dapat menemukan minat, bakat, dan nilai-nilai yang penting bagi mereka. Namun, proses pembentukan identitas pada masa remaja tidak selalu mudah. Remaja sering kali mengalami kebingungan dan ketidakpastian tentang siapa mereka sebenarnya. Mereka mungkin merasa tertekan oleh harapan dan tuntutan dari lingkungan sekitar mereka, seperti keluarga, teman sebaya, dan masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan konflik internal dan perasaan tidak aman. Penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan selama proses pembentukan identitas mereka. Keluarga, teman, dan guru dapat memainkan peran penting dalam membantu remaja menemukan dan mengembangkan identitas mereka. Mereka dapat memberikan dorongan, memberikan informasi yang relevan, dan mendengarkan dengan empati saat remaja berbagi pengalaman dan perasaan mereka. Selain itu, remaja juga perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan. Melalui partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, organisasi siswa, atau kelompok masyarakat, remaja dapat belajar bekerja sama dengan orang lain, menghargai perbedaan, dan membangun kepercayaan diri. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan identitas yang kuat dan positif. Dalam kesimpulan, pembentukan identitas pada masa remaja adalah proses yang kompleks dan penting dalam perkembangan individu. Menurut teori Erikson, remaja menghadapi konflik antara identitas dan peran yang diharapkan oleh masyarakat. Dukungan dan bimbingan dari keluarga, teman, dan guru sangat penting dalam membantu remaja menemukan dan mengembangkan identitas mereka. Melalui eksplorasi diri dan pengembangan keterampilan sosial, remaja dapat membangun identitas yang kuat dan positif.