Janji di Taman Bunga **

Taman bunga itu selalu menjadi saksi bisu kisah cinta kita. Di sana, di antara warna-warni bunga yang menawan, kita pertama kali bertemu. Saat itu, kita masih remaja, 17 tahun, dengan mimpi-mimpi yang penuh warna. Kita saling berbagi cerita, saling menguatkan, dan tanpa sadar, takdir menyatukan kita. Bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu. Kita tumbuh bersama, mimpi-mimpi kita terwujud satu per satu. Dan di taman bunga itu pula, kita kembali bertemu. Kali ini, dengan hati yang lebih dewasa dan cinta yang semakin dalam. Pelukan hangatmu, sentuhan lembutmu, semua terasa begitu nyata. Namun, ada satu mimpi yang belum tercapai. Mimpi untuk mengikat janji suci di tempat kita pertama kali bertemu. Dan hari ini, mimpi itu menjadi kenyataan. Kau datang dengan jas hitammu, mengulurkan tanganmu, dan mengajakku untuk melangkah bersama. Saat kau ucapkan kata-kata cinta, dunia terasa berhenti berputar. Rasanya seperti mimpi, seperti dongeng. Cincin emas yang kau kenakan, menjadi saksi bisu atas janji suci kita. Janji untuk saling mencintai, saling mendukung, dan bersama-sama membangun masa depan yang penuh kebahagiaan. Di taman bunga itu, di antara warna-warni bunga yang menawan, kita mengukir kisah cinta yang abadi. Kisah cinta yang dimulai dari mimpi-mimpi remaja, dan kini telah menjadi kenyataan. Emosi dan Wawasan:** Kisah cinta ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati mampu bertahan melewati waktu. Cinta yang tulus akan selalu menemukan jalannya, dan akan selalu membawa kita pada kebahagiaan. Seperti bunga-bunga di taman, cinta kita akan terus mekar dan berkembang, menebarkan aroma harum kebahagiaan di sepanjang perjalanan hidup kita.