Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Industri di Negara-Negara ASEAN

Konversi lahan pertanian menjadi lahan industri merupakan fenomena yang banyak terjadi di negara-negara ASEAN, terutama di pinggir kota. Namun, pernyataan berikut ini tidak sesuai dengan gambar yang diberikan: A. Pembangunan industri lebih memilih lahan yang strategis. Sebagian besar lahan yang strategis tersebut merupakan lahan pertanian dibandingkan dengan lahan terbangun. Pernyataan ini tidak sesuai dengan gambar yang menunjukkan lahan pertanian yang dikonversi menjadi lahan industri. Dalam gambar, terlihat bahwa lahan pertanian telah digantikan oleh bangunan industri. Oleh karena itu, pernyataan ini tidak benar. B. Harga lahan pertanian relatif lebih mahal. Pernyataan ini mungkin benar dalam beberapa kasus, namun tidak relevan dengan gambar yang diberikan. Gambar tidak memberikan informasi tentang harga lahan pertanian atau perbandingannya dengan harga lahan industri. Oleh karena itu, pernyataan ini tidak dapat dikonfirmasi atau dibantah berdasarkan gambar. C. Pembangunan industri memilih akses yang lebih mudah. Lahan pertanian menjadi pilihan yang baik. Pernyataan ini sesuai dengan gambar yang diberikan. Gambar menunjukkan bahwa lahan pertanian yang berdekatan dengan jalan raya atau akses transportasi lainnya telah dikonversi menjadi lahan industri. Oleh karena itu, pernyataan ini benar. D. Industri dibangun dekat dengan bahan baku. Pernyataan ini tidak dapat dikonfirmasi atau dibantah berdasarkan gambar yang diberikan. Gambar tidak memberikan informasi tentang lokasi bahan baku atau hubungannya dengan lokasi industri. Oleh karena itu, pernyataan ini tidak relevan dengan gambar. Dalam gambar yang diberikan, terlihat bahwa lahan pertanian telah dikonversi menjadi lahan industri. Hal ini menunjukkan bahwa konversi lahan pertanian menjadi lahan industri memang terjadi di negara-negara ASEAN. Namun, tidak semua pernyataan yang diberikan sesuai dengan gambar tersebut.