Pengalaman Menarik Tetapi Tidak Berguna saat Melakukan Asistensi Mengajar di Kelas 8 IPA

Sebagai seorang mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), saya memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan asistensi mengajar di kelas 8 pada mata pelajaran IPA. Pengalaman ini sangat menarik dan memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya sebagai calon guru. Namun, ada satu pengalaman yang saya temui yang meskipun menarik, ternyata tidak berguna dalam konteks pembelajaran. Pada suatu hari, saya diberi kesempatan untuk mengajar materi tentang sistem pencernaan manusia. Saya sangat antusias dan merasa siap untuk memberikan penjelasan yang jelas dan menarik kepada siswa. Namun, ketika saya memulai pelajaran, saya menyadari bahwa siswa-siswa tidak tertarik dengan materi yang saya sampaikan. Mereka terlihat bosan dan tidak bersemangat untuk belajar. Saya mencoba berbagai pendekatan dan strategi untuk membuat mereka tertarik, seperti menggunakan media visual dan cerita yang menarik. Namun, upaya saya tidak membuahkan hasil. Siswa-siswa tetap tidak terlibat dalam pembelajaran dan tidak menunjukkan minat yang cukup. Setelah pelajaran selesai, saya merasa frustasi dan kecewa. Saya merasa bahwa pengalaman ini tidak berguna karena tidak ada hasil yang positif yang saya dapatkan. Saya merenung tentang apa yang mungkin salah dan bagaimana saya bisa meningkatkan pengalaman mengajar saya di masa depan. Setelah melakukan refleksi, saya menyadari bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan ini adalah kurangnya relevansi materi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Materi tentang sistem pencernaan manusia mungkin penting dalam konteks ilmu pengetahuan, tetapi siswa-siswa tidak melihat hubungan langsung dengan kehidupan mereka. Dari pengalaman ini, saya belajar pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Sebagai guru, kita harus mampu menjelaskan mengapa materi tersebut penting dan bagaimana dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membuat siswa lebih tertarik dan terlibat dalam pembelajaran. Meskipun pengalaman ini tidak memberikan hasil yang diharapkan, saya tetap menganggapnya sebagai pengalaman berharga. Saya belajar banyak tentang pentingnya relevansi dalam pembelajaran dan bagaimana meningkatkan pengalaman mengajar saya di masa depan. Saya yakin bahwa dengan refleksi dan perbaikan yang tepat, saya dapat menjadi seorang guru yang lebih efektif dan mampu membuat siswa lebih tertarik dan terlibat dalam pembelajaran.