Cerita Pak Zul yang Menghantui Pikiran Matar

Pendahuluan: Matara terus-menerus terganggu oleh cerita Pak Zul yang menghantui pikirannya. Bahkan jari-jarinya terasa kaku saat mencoba menulis. Pikiran ajaib ini terus menghantuinya sepanjang malam dan sepanjang waktu. Bagian: ① Bagian pertama: Matara merasa sulit untuk berkonsentrasi saat mengerjakan soal. Ia bertanya-tanya mengapa ia harus belajar dengan cara yang sulit seperti ini. Soal-soal yang diberikan oleh mamanya terasa membosankan dan melelahkan. Bahkan belajar di sekolah pun terasa lebih ringan dibandingkan dengan ini. ② Bagian kedua: Matara merasa bahwa sekolah adalah hukuman. Namun, belajar dengan mamanya jauh lebih membosankan dan menyiksa. Ia tidak ingin melewatkan kewajibannya dan ingin bersantai, tetapi otaknya tidak membiarkannya. Tubuh Matara bahkan mogok bekerja dan matanya terus tertuju pada jendela. ③ Bagian ketiga: Matara merasa sangat berat melihat tulisan dalam buku. Pikirannya terus terganggu oleh cerita Pak Zul. Ia merasa bahwa cerita itu menghantui pikirannya dan membuatnya sulit berkonsentrasi. Kesimpulan: Cerita Pak Zul terus menghantui pikiran Matara dan membuatnya sulit berkonsentrasi. Ia merasa terbebani dengan soal-soal yang diberikan mamanya. Meskipun sekolah terkadang membosankan, belajar dengan mamanya jauh lebih sulit. Matara berharap dapat melepaskan diri dari cerita Pak Zul dan kembali fokus pada kewajibannya.