Perjalanan Sukses Prajogo Pangestu: Dari Sopir Angkot hingga Menjadi Pengusaha Terkemuk

Pendahuluan: Prajogo Pangestu, lahir di Bengkayang, Kalimantan Barat pada 13 Mei 1944, adalah contoh nyata keberanian dan ketekunan dalam meraih kesuksesan. Meskipun hanya lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), Prajogo tidak pernah menyerah dalam berusaha. Bagian: ① Bagian pertama: Awal Karier Prajogo sebagai Sopir Angkot dan Pertemuan dengan Burhan Uray Pada awalnya, Prajogo bekerja sebagai sopir angkot sebelum takdir membawanya bertemu dengan pengusaha kayu Malaysia bernama Bong Sun On alias Burhan Uray pada tahun 1960-an. ② Bagian kedua: Bergabung dengan PT Djajanti Group dan Memulai Bisnis Sendiri Berkat perkenalannya dengan Uray, Prajogo bergabung dengan PT Djajanti Group pada tahun 1969 dan diberi kepercayaan untuk mengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Kalimantan Tengah. Melalui pengalamannya dalam industri kayu, Prajogo kemudian memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri. Pada akhir tahun 1980, ia mendirikan CV Pacific Lumber Coy yang kemudian berkembang menjadi Barito Pacific Timber. ③ Bagian ketiga: Ekspansi ke Sektor Petrokimia dan Batu Bara Pada tahun 2007, Prajogo memperluas bisnisnya ke sektor petrokimia dengan mengakuisisi perusahaan Chandra Asri. Perusahaan ini menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia setelah bergabung dengan Tri Polyta Indonesia. Prajogo juga memperluas bisnisnya ke industri batu bara melalui Petrindo Jaya Kreasi, yang berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa pada 2023. Kesimpulan: Perjalanan sukses Prajogo Pangestu adalah bukti bahwa dengan keberanian, ketekunan, dan kerja keras, seseorang dapat meraih kesuksesan bahkan dari latar belakang pendidikan yang sederhana. Prajogo Pangestu adalah inspirasi bagi banyak orang yang bermimpi untuk meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.