Kebijakan Ekonomi Pemerintah Orde Lama yang Memperburuk Inflasi** **

Pendahuluan: Pada masa Orde Lama, Indonesia menghadapi tantangan ekonomi berupa inflasi yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 600% pada tahun 1965. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kebijakan ekonomi pemerintah yang kurang tepat sasaran. Bagian 1: Kebijakan Pencetakan Uang Salah satu kebijakan yang memperburuk situasi inflasi adalah pencetakan uang dalam jumlah besar tanpa memperhatikan produktivitas ekonomi. Pemerintah saat itu mencetak uang untuk membiayai berbagai proyek dan kebutuhan negara tanpa adanya peningkatan produksi yang sebanding. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah uang beredar yang tidak diimbangi dengan peningkatan barang dan jasa, sehingga terjadi inflasi yang sangat tinggi. Bagian 2: Kurangnya Fokus pada Produktivitas Selain itu, pemerintah Orde Lama juga kurang memperhatikan pentingnya produktivitas dalam kebijakan ekonominya. Banyak proyek yang dibangun hanya untuk menunjukkan prestasi pemerintah tanpa mempertimbangkan keberlanjutan ekonomi jangka panjang. Investasi asing yang masuk juga tidak selalu digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, melainkan lebih kepada proyek-proyek besar yang tidak memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bagian 3: Dampak pada Kesejahteraan Masyarakat Dampak dari kebijakan-kebijakan tersebut adalah terjadinya penurunan daya beli masyarakat. Inflasi yang tinggi membuat harga barang dan jasa meningkat drastis, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan yang sebanding. Hal ini menyebabkan kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat luas, yang kemudian memicu ketidakpuasan dan protes terhadap pemerintahBagian 4: Kesimpulan Secara keseluruhan, kebijakan ekonomi pemerintah Orde Lama yang kurang memperhatikan aspek produktivitas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah salah satu penyebab utama inflasi yang tinggi pada masa itu. Pencetakan uang tanpa batas dan investasi yang tidak produktif menjadi faktor utama yang memperburuk situasi ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk selalu mempertimbangkan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat dalam keputusan ekonomi.