BJ Habibie: Peran Kunci dalam Sejarah Indonesia Modern

BJ Habibie adalah tokoh yang memainkan peran kunci dalam sejarah Indonesia modern. Ia adalah Presiden Ketiga Indonesia yang menjabat dari Mei 1998 hingga Oktober 1999.

Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Ia adalah keturunan Gorontalo dan Makassar. Ayahnya, Alwi Abdul Jalil Habibie, adalah seorang guru dan pemimpin komunitas setempat. Pendidikan Habibie dimulai di Sekolah Negeri (SN) Tingkat Pertama di Pare-Pare, kemudian melanjutkan ke sekolah menengah atas di Bandung. Setelah lulus, ia mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri.

Pada tahun 1974, BJ Habibie diundang oleh Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia dan bergabung dengan pemerintah. Di Indonesia, Habibie mendirikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan juga terlibat dalam program pembangunan pesawat terbang, termasuk proyek M-250 Gatotkaca.

Habibie terlihat dalam politik setelah diangkat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978. Pada tahun 1998, ditengah gejolak politik dan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya, dan Habibie terpilih sebagai Presiden yang baru.

Habibie mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden pada tahun 1999.

Catatan: Artikel ini akan berfokus pada peran BJ Habibie dalam sejarah Indonesia modern, termasuk kontribusinya dalam bidang teknologi dan politik.