Pelukan Hangat Kakak, Penawar Luka di Hati Ria **

** Sore itu, langit Jakarta mulai meredup. Ria, adik bungsu Shani, kapten JKT48, pulang sekolah dengan wajah lesu. Air matanya berlinang, menceritakan pengalaman pahitnya di sekolah. Shani, yang mendengar cerita Ria, langsung memeluk erat adiknya. "Kenapa, Ria?" tanya Shani lembut, suaranya bergetar menahan emosi. Ria terisak, menceritakan bagaimana ia di-bully oleh teman-temannya. Shani, yang selalu menjadi pelindung bagi adik-adiknya, merasakan amarah dan kepedihan bercampur aduk dalam hatinya. "Tenang, Ria. Kakak ada di sini," bisik Shani, mengusap lembut punggung Ria. Shani memanggil Gracia dan Feni, kedua adik perempuannya. Mereka berdua langsung menghampiri Shani, terkejut melihat Ria menangis di pelukan sang kakak. Gracia dan Feni pun ikut memeluk Ria, memberikan rasa aman dan kasih sayang. Beberapa saat kemudian, Ria tertidur lelap di pelukan Shani. Shani, yang harus segera berlatih, meminta Gracia untuk membawa Ria ke kamar dan menidurkannya di kasur. Shani berpesan agar Gracia memanggilnya jika Ria terbangun, karena Ria selalu mencari Shani saat bangun tidur. Tak lama kemudian, Ria terbangun. Ia mencari Shani, namun tidak menemukannya. Ria kembali menangis. Feni, yang berada di dekatnya, langsung menghampiri Ria dan menenangkannya. "Shani lagi latihan, Ria. Nanti dia pasti langsung ke sini," kata Feni, sambil mengelus rambut Ria. Ria terdiam, matanya masih berkaca-kaca. Feni terus menenangkan Ria, hingga akhirnya Ria kembali tertidur. Shani, yang selesai latihan, langsung bergegas menuju kamar. Ia melihat Ria tertidur pulas di kasur, dengan Gracia dan Feni yang setia menjaganya. Shani tersenyum, merasa lega melihat adik-adiknya saling menyayangi dan melindungi. Shani tahu, Ria akan selalu memiliki keluarga yang mencintainya dan melindunginya. Pelukan hangat kakak dan kasih sayang keluarga, akan selalu menjadi penawar luka di hati Ria.