Teori Preferensi Likuiditas dalam Permintaan Uang menurut Alfred Marshall

Alfred Marshall adalah seorang ekonom terkenal yang mengemukakan berbagai teori ekonomi yang masih relevan hingga saat ini. Salah satu teori yang dikemukakannya adalah teori preferensi likuiditas dalam permintaan uang. Teori ini menjelaskan hubungan antara tingkat suku bunga dan permintaan uang. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat suku bunga adalah faktor utama yang mempengaruhi permintaan uang. Menurut Marshall, orang lebih cenderung memegang uang tunai daripada menginvestasikannya jika tingkat suku bunga rendah. Hal ini disebabkan oleh preferensi likuiditas, yaitu keinginan untuk memiliki uang tunai yang dapat digunakan secara instan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam teori ini, Marshall membagi permintaan uang menjadi tiga komponen. Pertama, permintaan transaksi, yang mencakup uang yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sehari-hari seperti pembelian barang dan jasa. Kedua, permintaan berjaga-jaga, yang mencakup uang yang dibutuhkan untuk menghadapi kejadian tak terduga atau keadaan darurat. Dan ketiga, permintaan spekulatif, yang mencakup uang yang dibutuhkan untuk melakukan spekulasi atau investasi. Tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong orang untuk memegang lebih banyak uang tunai, karena biaya opportunity untuk menginvestasikan uang tersebut menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, tingkat suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menginvestasikan uang mereka, karena biaya opportunity untuk memegang uang tunai menjadi lebih tinggi. Teori preferensi likuiditas ini memiliki implikasi yang penting dalam kebijakan moneter. Pemerintah dan bank sentral dapat menggunakan kebijakan suku bunga untuk mengatur permintaan uang dalam perekonomian. Jika perekonomian mengalami inflasi, bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mendorong orang untuk menginvestasikan uang mereka dan mengurangi permintaan uang. Sebaliknya, jika perekonomian mengalami resesi, bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong orang untuk memegang lebih banyak uang tunai dan meningkatkan permintaan uang. Dalam kesimpulan, teori preferensi likuiditas dalam permintaan uang yang dikemukakan oleh Alfred Marshall menjelaskan hubungan antara tingkat suku bunga dan permintaan uang. Teori ini memiliki implikasi yang penting dalam kebijakan moneter dan masih relevan dalam konteks ekonomi modern.